SKK Migas: Produksi minyak turun, kini eranya gas
A
A
A
Sindonews.com - Satun Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan, bahwa produksi minyak Indonesia semakin hari semakin menurun, terutama pada tiga tahun terakhir.
Penurunan tersebiut menandai era minyak di Indonesia sudah berakhir. "Ada penurunan dalam tiga tahun terakhir. Era minyak di Indonesia sudah lewat, saat ini era kita era gas," kata Plt SKK Migas, Johannes Widjonarko, pada acara Improved Gas Recovery Forum di Hotel Shangri-La, Senin (18/11/2013).
Saat ini, kata dia, SKK Migas sudah menentukan tahun ini menjadi tahun pengeboran. "Gas akan mendominasi temuan di masa mendatang, kita memastikan bahwa produksi gas akan terus meningkat," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu dapat dicapai karena Indonesia mempunyai cadangan gas sebesar 19 persen dari cadangan gas di Asia Pasifik. Bahkan, Indonesia menjadi pemilik cadangan gas terbesar ke-12 di dunia.
"Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sektor minyak. Masa depan kita harus mengandalkan gas," imbuh Johannes.
Untuk mendukung hal ini, pihaknya akan terus mengusahakan perbaikan di berbagai bidang untuk meningkatkan recovery dan produksi.
"Untuk meningkatkan recovery dan produksi, SKK Migas akan menggunakan banyak teknologi, subsurface, dan fasilitas lainnya. Kami juga terus mendorong untuk pengembangan riset," pungkas dia.
Penurunan tersebiut menandai era minyak di Indonesia sudah berakhir. "Ada penurunan dalam tiga tahun terakhir. Era minyak di Indonesia sudah lewat, saat ini era kita era gas," kata Plt SKK Migas, Johannes Widjonarko, pada acara Improved Gas Recovery Forum di Hotel Shangri-La, Senin (18/11/2013).
Saat ini, kata dia, SKK Migas sudah menentukan tahun ini menjadi tahun pengeboran. "Gas akan mendominasi temuan di masa mendatang, kita memastikan bahwa produksi gas akan terus meningkat," ungkapnya.
Menurutnya, hal itu dapat dicapai karena Indonesia mempunyai cadangan gas sebesar 19 persen dari cadangan gas di Asia Pasifik. Bahkan, Indonesia menjadi pemilik cadangan gas terbesar ke-12 di dunia.
"Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan sektor minyak. Masa depan kita harus mengandalkan gas," imbuh Johannes.
Untuk mendukung hal ini, pihaknya akan terus mengusahakan perbaikan di berbagai bidang untuk meningkatkan recovery dan produksi.
"Untuk meningkatkan recovery dan produksi, SKK Migas akan menggunakan banyak teknologi, subsurface, dan fasilitas lainnya. Kami juga terus mendorong untuk pengembangan riset," pungkas dia.
(izz)