Potensi Migas di Jabanusa Masih Tinggi, Siap Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Kamis, 09 November 2023 - 07:46 WIB
loading...
Potensi Migas di Jabanusa...
Saat ini di wilayah Jabanusa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) terdapat 12 proyek migas offshore dan 8 proyek onshore dengan perkiraan investasi untuk proyek EPC sebesar USD338,35 juta. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Potensi minyak dan gas ( migas ) di Jabanusa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara) siap memperkuat ketahanan energi nasional. Dimana saat ini di wilayah Jabanusa terdapat 12 proyek migas offshore dan 8 proyek onshore dengan perkiraan investasi untuk proyek EPC sebesar USD338,35 juta.



Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara), Nurwahidi mengatakan, saat ini di wilayah Jabanusa terdapat 12 proyek migas offshore dan 8 proyek onshore dengan perkiraan investasi untuk proyek EPC sebesar USD338,35 juta.

Sementara itu hingga September 2023, rata-rata realisasi produksi minyak dan kondensat di Jabanusa sebesar 194.803 BOPD atau 107,2% dari WP&B 2023. Sementara dari produksi gas mencapai 552,48 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).

"Melihat kinerja dari produksi di Jabanusa saat ini dari sisi produksi minyak melebihi target. Dari gas kita capai target, bahkan dari potensial melebihi target. Tapi memang serapan dari gas masih di bawah potensi yang ada," ujar Kepala Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Nurwahidi dalam webinar bertema “Optimalisasi Potensi Migas Jawa Timur dan Madura Demi Perkuat Energi Nasional dan Kesejahteraan Masyarakat” yang dilaksanakan oleh Komunitas Media Energi pada Rabu (8/11/2023).



Terkait dengan pemanfaatan dan distribusi migas yang dihasilkan di wilayah Jabanusa, Nurwahidi menjelaskan, bahwa untuk minyak dapat tersalurkan seluruhnya. Namun untuk gas diakui masih di bawah realisasi produksi di mana sebagian besar produksi atau sekitar 44% tersalurkan untuk sektor industri.

Kemudian 24% untuk sektor pupuk, 31% untuk sektor kelistrikan. Sementara untuk City Gas hanya mampu menyerap 0,5% dari total produksi dan 0,4% diproses untuk menjadi LPG.

"Potensi serapan gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup besar 2023, tetapi memang masih ada sisa yang belum tersalurkan ke konsumen, maka ini perlu kita optimalkan di mana komersialisasi jadi kunci bagaimana agar penyerapan gas bisa maksimal," ulas Nurwahidi.

Pemerintah seperti diketahui mencanangkan target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (barrel oil per day/BOPD) dan gas sebesar 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD )di tahun 2030 mendatang. Untuk mencapai target itu, semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah hingga kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) diminta untuk memperkuat komunikasi dan kerja samanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2347 seconds (0.1#10.140)