Ingin naik kelas, AGRO jajaki right issue
Ingin naik kelas, AGRO jajaki right issue
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) tengah menjajaki rencana penawaran umum terbatas (PUT) atau rights issue pada semester II-2014 mendatang yang dimaksudkan untuk meningkatkan permodalan usaha sejalan dengan upaya untuk menaikkan status dari buku I ke buku II.
"Kemungkinan kalau disetujui awal semester II tahun depan," ujar Direktur Bisnis BRI Agro, Zuhri Anwar di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Namun demikian, Zuhri masih enggan membeberkan berapa besaran dana yang dibidik perseroan dalam melakukan right issue tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Agro Heru Sukanto menerangkan, untuk naik ke buku II, perusahaan masih membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar.
Berdasarkan ketentaun BI, bank yang masuk kelompok buku I yakni bank-bank dengan modal inti sebesar Rp100 miliar-Rp1 triliun. Sementara kelompok buku dua adalah bank dengan modal inti Rp1 triliun-Rp5 triliun.
Selain right issue, perseroan sebeanarnya memiliki opsi lain yakni meningkatkan jumlah laba ditahan. Namun demikian ,hal tersebut menjadi opsi yang sulit ditempuh lantaran akan mempengaruhi jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemagang saham.
"Kalau penumpukan keuntungan nanti pengaruh ke dividen. Kita sudah cukup lama tujuh tahun tidak bagi dividen. Tapi, kita punya corporate plan bahwa 2016 kita harus ada di buku II. Kalau di buku I akan terbatas. Jadi, kalau rights issue tolong diberi sahamnya," pungkas dia.
"Kemungkinan kalau disetujui awal semester II tahun depan," ujar Direktur Bisnis BRI Agro, Zuhri Anwar di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (20/11/2013).
Namun demikian, Zuhri masih enggan membeberkan berapa besaran dana yang dibidik perseroan dalam melakukan right issue tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Agro Heru Sukanto menerangkan, untuk naik ke buku II, perusahaan masih membutuhkan dana sekitar Rp200 miliar.
Berdasarkan ketentaun BI, bank yang masuk kelompok buku I yakni bank-bank dengan modal inti sebesar Rp100 miliar-Rp1 triliun. Sementara kelompok buku dua adalah bank dengan modal inti Rp1 triliun-Rp5 triliun.
Selain right issue, perseroan sebeanarnya memiliki opsi lain yakni meningkatkan jumlah laba ditahan. Namun demikian ,hal tersebut menjadi opsi yang sulit ditempuh lantaran akan mempengaruhi jumlah dividen yang akan dibagikan ke pemagang saham.
"Kalau penumpukan keuntungan nanti pengaruh ke dividen. Kita sudah cukup lama tujuh tahun tidak bagi dividen. Tapi, kita punya corporate plan bahwa 2016 kita harus ada di buku II. Kalau di buku I akan terbatas. Jadi, kalau rights issue tolong diberi sahamnya," pungkas dia.
(gpr)
Explore More