BEI bidik mahasiswa jadi investor pasar modal
A
A
A
Sindonews.com - Industri pasar modal menjadi salah satu jalan mengembangkan perekonomian negara menjadi lebih baik lagi di masa depan. Hal ini membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya meningkatkan jumlah investor domestik dengan menyasar mahasiswa dan civitas akademika.
"Sebenarnya kami ingin mengajak semua masyarakat Indonesia bisa ikut menjadi investor. Namun kami mendahulukan sasaran mahasiswa dan civitas akademika, karena industri pasar saham memang agak susah-susah gampang untuk dipahami. Selain itu, kami menyasar mahasiswa untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) industri pasar saham ke depan," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, Kamis (21/11).
Ditemui usai peresmian Galeri Investasi BEI UMY di Sportorium UMY, Ito mengaku, SDM pada industri pasar modal saat ini masih kurang. Hal ini juga yang membuat BEI belum mampu membuka kantor perwakilan di beberapa provinsi.
Dan berawal dari para kalangan akademisi ini, pihaknya berharap gaung semangat berinvestasi mampu menyebar ke segala kalangan.
"Diharapkan, para mahasiswa yang telah terjun langsung ke industri pasar saham tersebut tertarik untuk berkarier di bidang pasar modal dan dapat mengembangkan investasi mereka semakin besar. Karena syarat menjadi SDM di industri ini tentu harus memiliki pengetahuan akan dunia ini," terangnya.
Untuk makin meningkatkan investor domestik, kata dia, mulai tahun depan BEI akan menurunkan jumlah minimal pembelian saham dari 500 per lot menjadi 100 per lot. Hal ini dimaksudkan agar proses investasi makin terjangkau oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa.
Saat ini, BEI telah membina 109 galeri investasi yang berada di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Disinggung mengenai pengaruh tahun politik 2014 terhadap industri pasar saham, Ito mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan berpengaruh karena masyarakat Indonesia pada umumnya matang dalam berpolitik dan ekonomi.
Hal tersebut telah terbukti pada Pemilu 2004 dan 2009. Di mana indeks harga saham di BEI tetap meningkat. Dia menilai, industri pasar modal tahun depan bisa tumbuh lebih dewasa, sehingga pihaknya tidak khawatir.
"Dan untuk menjaga stabilitas, kami pun terus melakukan kampanye pada investor dan calon investor. Kami juga rutin melakukan update informasi kondisi Indonesia terkini ke investor asing karena sebenarnya mereka yang paling rentan menarik investasi," pungkas Ito.
"Sebenarnya kami ingin mengajak semua masyarakat Indonesia bisa ikut menjadi investor. Namun kami mendahulukan sasaran mahasiswa dan civitas akademika, karena industri pasar saham memang agak susah-susah gampang untuk dipahami. Selain itu, kami menyasar mahasiswa untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) industri pasar saham ke depan," ujar Direktur Utama BEI, Ito Warsito, Kamis (21/11).
Ditemui usai peresmian Galeri Investasi BEI UMY di Sportorium UMY, Ito mengaku, SDM pada industri pasar modal saat ini masih kurang. Hal ini juga yang membuat BEI belum mampu membuka kantor perwakilan di beberapa provinsi.
Dan berawal dari para kalangan akademisi ini, pihaknya berharap gaung semangat berinvestasi mampu menyebar ke segala kalangan.
"Diharapkan, para mahasiswa yang telah terjun langsung ke industri pasar saham tersebut tertarik untuk berkarier di bidang pasar modal dan dapat mengembangkan investasi mereka semakin besar. Karena syarat menjadi SDM di industri ini tentu harus memiliki pengetahuan akan dunia ini," terangnya.
Untuk makin meningkatkan investor domestik, kata dia, mulai tahun depan BEI akan menurunkan jumlah minimal pembelian saham dari 500 per lot menjadi 100 per lot. Hal ini dimaksudkan agar proses investasi makin terjangkau oleh masyarakat luas, termasuk mahasiswa.
Saat ini, BEI telah membina 109 galeri investasi yang berada di perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Disinggung mengenai pengaruh tahun politik 2014 terhadap industri pasar saham, Ito mengatakan bahwa hal tersebut tidak akan berpengaruh karena masyarakat Indonesia pada umumnya matang dalam berpolitik dan ekonomi.
Hal tersebut telah terbukti pada Pemilu 2004 dan 2009. Di mana indeks harga saham di BEI tetap meningkat. Dia menilai, industri pasar modal tahun depan bisa tumbuh lebih dewasa, sehingga pihaknya tidak khawatir.
"Dan untuk menjaga stabilitas, kami pun terus melakukan kampanye pada investor dan calon investor. Kami juga rutin melakukan update informasi kondisi Indonesia terkini ke investor asing karena sebenarnya mereka yang paling rentan menarik investasi," pungkas Ito.
(izz)