BNI ditunjuk jadi agen pembayar jual beli gas
A
A
A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) bersama Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) dan Energi Mega Persada (EMP) Bentu Ltd menandatangani Trustee Paying Agent Agreement (TPAA) dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Hal itu dilakukan sebagai upaya menyukseskan program pemerintah dalam memaksimalkan kapasitas perusahaan nasional dalam mendukung industri migas dalam negeri.
Penandatanganan TPAA dilaksanakan oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Direktur PHE ONWJ Kunto Wibisono, CEO EMP Bentu Ltd Imam P Agustino, dan Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Budi Agustiono. Turut menyaksikan Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial Bank Indonesia Koppa Kepler.
Direktur Utama PHE ONWJ Kunto Wibisono menuturkan, penandatanganan TPAA terkait dengan perjanjian jual beli gas antara KPS ONJW dengan PT Pertamina (Persero) untuk keperluan bahan bakar gas transportasi yang telah di tandatangani pada 5 September 2013.
“Penjualan gas sebesar 4000 MMBTU (million British Thermal Units) per hari di lapangan ONWJ akan dialirkan melalui onshore receiving facility (ORF) di Cimalaya yang rencananya akan dimulai bulan Desember 2013 hingga 18 Januari 2017,” kata dia di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Dengan demikian, dia menjelaskan, kemitraan pemerintah swasta (KPS) ONWJ bersama SKK Migas menunjuk BNI sebagai TPPA, dimana TPAA akan menjadi perjanjian pertama untuk proyek penjualan gas domestik menggunakan bank nasional dengan skema trustee.
“Kami berharap ke depannya hal serupa dapat diupayakan untuk bentuk kerja sama dalam penandatanganan perjanjian bidang lainnya,” imbuh dia.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo menuturkan, pada awalnya kesulitan masuk TPAA sektor migas, pihaknya butuh sekitar satu tahun untuk mempelajari hal tersebut.
“Tahap awal kami memberikan jasa keuangan kalau pinjaman belum berani. Terima kasih telah memberikan kepercayaan fasilitas trustee bagi kami. Itu kita belajar hampir setahun lebih di Singapura,” tutur dia.
Dia mengakui, sebelumnya telah melaksanakan dua kali penandatangan TPAA di sektor migas. Hal tersebut merupakan keseriusan BNI berkontribusi mengembangkan bisnis migas di tanah air.
“Sebelumnya kita telah memberikan trustee juga pada 25 Februari 2013 dengan cabang kita di Singapura terkait pengelolaan blok Mahakam, kemudian hari ini PHE ONWJ. Ini cukup membanggakan buat kami,” ujar Gatot.
Hal itu dilakukan sebagai upaya menyukseskan program pemerintah dalam memaksimalkan kapasitas perusahaan nasional dalam mendukung industri migas dalam negeri.
Penandatanganan TPAA dilaksanakan oleh Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Direktur PHE ONWJ Kunto Wibisono, CEO EMP Bentu Ltd Imam P Agustino, dan Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas Budi Agustiono. Turut menyaksikan Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makro Prudensial Bank Indonesia Koppa Kepler.
Direktur Utama PHE ONWJ Kunto Wibisono menuturkan, penandatanganan TPAA terkait dengan perjanjian jual beli gas antara KPS ONJW dengan PT Pertamina (Persero) untuk keperluan bahan bakar gas transportasi yang telah di tandatangani pada 5 September 2013.
“Penjualan gas sebesar 4000 MMBTU (million British Thermal Units) per hari di lapangan ONWJ akan dialirkan melalui onshore receiving facility (ORF) di Cimalaya yang rencananya akan dimulai bulan Desember 2013 hingga 18 Januari 2017,” kata dia di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Dengan demikian, dia menjelaskan, kemitraan pemerintah swasta (KPS) ONWJ bersama SKK Migas menunjuk BNI sebagai TPPA, dimana TPAA akan menjadi perjanjian pertama untuk proyek penjualan gas domestik menggunakan bank nasional dengan skema trustee.
“Kami berharap ke depannya hal serupa dapat diupayakan untuk bentuk kerja sama dalam penandatanganan perjanjian bidang lainnya,” imbuh dia.
Sementara itu, Direktur Utama BNI Gatot Suwondo menuturkan, pada awalnya kesulitan masuk TPAA sektor migas, pihaknya butuh sekitar satu tahun untuk mempelajari hal tersebut.
“Tahap awal kami memberikan jasa keuangan kalau pinjaman belum berani. Terima kasih telah memberikan kepercayaan fasilitas trustee bagi kami. Itu kita belajar hampir setahun lebih di Singapura,” tutur dia.
Dia mengakui, sebelumnya telah melaksanakan dua kali penandatangan TPAA di sektor migas. Hal tersebut merupakan keseriusan BNI berkontribusi mengembangkan bisnis migas di tanah air.
“Sebelumnya kita telah memberikan trustee juga pada 25 Februari 2013 dengan cabang kita di Singapura terkait pengelolaan blok Mahakam, kemudian hari ini PHE ONWJ. Ini cukup membanggakan buat kami,” ujar Gatot.
(rna)