BNI tambah dana kelolaan trustee USD4 miliar/tahun
A
A
A
Sindonews.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil menambah dana kelolaan trustee baru mencapai USD4 miliar per tahun. Perseroan menargetkan di tahun 2014 akan meraih 14 kontrak trustee baru. Perseroan akan memperluas di beberapa segmen industri, namun tetap mengandalkan di sektor migas.
Direktur Utama BBNI Gatot Suwondo mengatakan, perseroan optimistis dengan target tersebut setelah berhasil menggandeng perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia untuk menggunakan jasa Trustee Paying Agent Agreement (TPPA). Selama ini perusahan minyak lebih percaya menggunakan bank asing atau bank di luar negeri.
"Kami dipercaya menangani TPAA di SKK Migas, antara BNI dengan perusahaan minyak dari PT PHE ONWJ dan Energi Mega Persada (EMP) dalam perjanjian jual beli gas antara ONWJ dengan Pertamina untuk keperluan bahan bakar gas transportasi dan gas untuk PLN," ujar Gatot dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Dia menjelaskan, dalam layanan trustee, uang hasil penjualan gas dari PT ONWJ dan EMP dalam bentuk dolar. Dan ini dititipkan pada perseroan seperti pembeli ijon, dan kalau barangnya sudah terkirim baru uangnya bisa dibayar.
"Kita megang dana itu dulu, itu namanya trustee. Keuntungan kita ada dana yang bisa dikelola lagi, seperti pada perjanjian kontrak trustee sebelumnya untuk penjualan LNG dari Total E&P Indonesia. Transaksi yang dikelola itu mencapai USD500 juta per bulan, kalau yang ini bisa mencapai USD4 miliar per tahun," ungkapnya.
Hal ini disebutnya merupakan awal terobosan terkini dan diharapkan dapat memberikan awareness kepada perusahaan migas untuk menggunakan layanan perbankan yang kompetitif dari bank domestik.
"Ini kerja sama trustee yang kedua kali. Komitmen BNI untuk mendukung aktivitas industri migas di Indonesia sangat kuat, untuk itu BNI telah menempatkan sektor Migas sebagai salah satu sektor unggulan," ujarnya.
Penggunaan trustee ini merupakan yang kedua setelah pada Februari 2013 lalu juga berhasil mengandeng PT Total E&P Indonesie dalam penjualan gas ke LNG Bontang dengan nilai USD1,5 miliar.
Komitmen ini diwujudkan melalui dukungan terhadap Supply Chain Activies Industri Migas. Dimulai dari upstream berlanjut ke midstream hingga downstream, melalui pemberian fasilitas pembiayaan kepada para kontraktor migas, maupun aktivitas jasa perbankan lainnya seperti Transaksi Luar Negeri, Garansi Bank, e-Tax, serta Cash Management
Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas, Budi Agustyono mengatakan, kerja sama penjualan jual beli gas BBG Blok ONWJ kepada PT Pertamina ini selama 3 tahun dengan nilai penjualan USD21 juta.
"Sementara untuk penjualan gas Blok Bentu ke PLN, PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Perusahaan Daerah Tuah Sekata yang dilakukan EMP Bentu Limited nilai penjualan gas per tahun mencapai USD58,8 juta," ungkap Budi dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Sebelumnya dikabarkan, banyak perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia yang lebih percaya menggunakan trustee bank asing, namun setelah adanya kerja sama antara SKK Migas, KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) dan Bank BUMN dan sejak diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 14/17/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan Dengan Pengelolaan (Trust), membuat banyak perusahaan minyak sekarang percaya dengan trustee bank di Indonesia terutama BUMN.
Pada Maret 2013 untuk pertama kalinya Bank BNI digunakan sebagai Trustee Paying Agent untuk penjualan LNG Bontang senilai USD1,5 miliar. Peran Bank BUMN juga akan semakin ditingkatkan dengan mengusahakan mereka menjadi sumber pendanaan proyek-proyek migas nasional seperti Proyek Senoro Donggi dan Proyek Pengembangan Tangguh Train III, selain sebagai bank penyimpan dana Abandonment and Site Restoration (ASR) yang saat ini telah mencapai USD26,678 miliar.
Direktur Utama BBNI Gatot Suwondo mengatakan, perseroan optimistis dengan target tersebut setelah berhasil menggandeng perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia untuk menggunakan jasa Trustee Paying Agent Agreement (TPPA). Selama ini perusahan minyak lebih percaya menggunakan bank asing atau bank di luar negeri.
"Kami dipercaya menangani TPAA di SKK Migas, antara BNI dengan perusahaan minyak dari PT PHE ONWJ dan Energi Mega Persada (EMP) dalam perjanjian jual beli gas antara ONWJ dengan Pertamina untuk keperluan bahan bakar gas transportasi dan gas untuk PLN," ujar Gatot dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Dia menjelaskan, dalam layanan trustee, uang hasil penjualan gas dari PT ONWJ dan EMP dalam bentuk dolar. Dan ini dititipkan pada perseroan seperti pembeli ijon, dan kalau barangnya sudah terkirim baru uangnya bisa dibayar.
"Kita megang dana itu dulu, itu namanya trustee. Keuntungan kita ada dana yang bisa dikelola lagi, seperti pada perjanjian kontrak trustee sebelumnya untuk penjualan LNG dari Total E&P Indonesia. Transaksi yang dikelola itu mencapai USD500 juta per bulan, kalau yang ini bisa mencapai USD4 miliar per tahun," ungkapnya.
Hal ini disebutnya merupakan awal terobosan terkini dan diharapkan dapat memberikan awareness kepada perusahaan migas untuk menggunakan layanan perbankan yang kompetitif dari bank domestik.
"Ini kerja sama trustee yang kedua kali. Komitmen BNI untuk mendukung aktivitas industri migas di Indonesia sangat kuat, untuk itu BNI telah menempatkan sektor Migas sebagai salah satu sektor unggulan," ujarnya.
Penggunaan trustee ini merupakan yang kedua setelah pada Februari 2013 lalu juga berhasil mengandeng PT Total E&P Indonesie dalam penjualan gas ke LNG Bontang dengan nilai USD1,5 miliar.
Komitmen ini diwujudkan melalui dukungan terhadap Supply Chain Activies Industri Migas. Dimulai dari upstream berlanjut ke midstream hingga downstream, melalui pemberian fasilitas pembiayaan kepada para kontraktor migas, maupun aktivitas jasa perbankan lainnya seperti Transaksi Luar Negeri, Garansi Bank, e-Tax, serta Cash Management
Deputi Pengendalian Keuangan SKK Migas, Budi Agustyono mengatakan, kerja sama penjualan jual beli gas BBG Blok ONWJ kepada PT Pertamina ini selama 3 tahun dengan nilai penjualan USD21 juta.
"Sementara untuk penjualan gas Blok Bentu ke PLN, PT Riau Andalan Pulp and Paper dan Perusahaan Daerah Tuah Sekata yang dilakukan EMP Bentu Limited nilai penjualan gas per tahun mencapai USD58,8 juta," ungkap Budi dalam jumpa persnya di Jakarta, Jumat (22/11/2013).
Sebelumnya dikabarkan, banyak perusahaan minyak yang beroperasi di Indonesia yang lebih percaya menggunakan trustee bank asing, namun setelah adanya kerja sama antara SKK Migas, KKKS (Kontraktor Kontrak Kerjasama) dan Bank BUMN dan sejak diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 14/17/PBI/2012 tentang Kegiatan Usaha Bank Berupa Penitipan Dengan Pengelolaan (Trust), membuat banyak perusahaan minyak sekarang percaya dengan trustee bank di Indonesia terutama BUMN.
Pada Maret 2013 untuk pertama kalinya Bank BNI digunakan sebagai Trustee Paying Agent untuk penjualan LNG Bontang senilai USD1,5 miliar. Peran Bank BUMN juga akan semakin ditingkatkan dengan mengusahakan mereka menjadi sumber pendanaan proyek-proyek migas nasional seperti Proyek Senoro Donggi dan Proyek Pengembangan Tangguh Train III, selain sebagai bank penyimpan dana Abandonment and Site Restoration (ASR) yang saat ini telah mencapai USD26,678 miliar.
(gpr)