Rupiah kembali dalam tekanan
A
A
A
Sindonews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pagi ini masih tertekan seiring melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka stagnan pada level Rp11.510/USD. Namun, rupiah pada pukul 09.40 WIB kembali terperosok ke level Rp11.773/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini pada level Rp11.748/USD atau anjlok 10 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp11.738/USD.
Sementara data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.745/USD. Posisi ini terapresiasi 3 poin dibanding Senin (25/11/2013) di level Rp11.648/USD.
Kepala Riset Trus Securities Reza Priyambada memperkirakan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan berada pada kisaran Rp11.745-11.712 per USD mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI).
Menurut Reza, mulai pulihnya kondisi ekonomi AS disinyalir sebagai isu utama mengapa laju rupiah kian gontai. Kondisi ini berkebalikan dengan laju USD yang kian perkasa membuat minat pelaku pasar terhadap USD lebih tinggi dibandingkan mata uang lainnya.
"Laju rupiah pun mau tidak mau terlibas dengan laju kenaikan USD," kata Reza, Selasa (26/11/2013).
Reza menambahkan, pelemahan rupiah juga turut terimbas, laju pelemahan hard currency lainnya seperti poundsterling setelah dirilis penurunan BBA mortgage approvals.
Pelemahan lainnya terjadi pada euro dan yen seiring bank sentral masing-masing yang masih ingin mempertahankan suku bunga rendahnya. "Hal ini sontak membuat laju rupiah terperangkap dalam pelemahannya," ujar Reza.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg pagi ini dibuka stagnan pada level Rp11.510/USD. Namun, rupiah pada pukul 09.40 WIB kembali terperosok ke level Rp11.773/USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas mencatat bahwa rupiah hari ini pada level Rp11.748/USD atau anjlok 10 poin dibanding penutupan kemarin di level Rp11.738/USD.
Sementara data yahoofinance mencatat, mata uang domestik hari ini di level Rp11.745/USD. Posisi ini terapresiasi 3 poin dibanding Senin (25/11/2013) di level Rp11.648/USD.
Kepala Riset Trus Securities Reza Priyambada memperkirakan, laju nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) akan berada pada kisaran Rp11.745-11.712 per USD mengacu kurs tengah Bank Indonesia (BI).
Menurut Reza, mulai pulihnya kondisi ekonomi AS disinyalir sebagai isu utama mengapa laju rupiah kian gontai. Kondisi ini berkebalikan dengan laju USD yang kian perkasa membuat minat pelaku pasar terhadap USD lebih tinggi dibandingkan mata uang lainnya.
"Laju rupiah pun mau tidak mau terlibas dengan laju kenaikan USD," kata Reza, Selasa (26/11/2013).
Reza menambahkan, pelemahan rupiah juga turut terimbas, laju pelemahan hard currency lainnya seperti poundsterling setelah dirilis penurunan BBA mortgage approvals.
Pelemahan lainnya terjadi pada euro dan yen seiring bank sentral masing-masing yang masih ingin mempertahankan suku bunga rendahnya. "Hal ini sontak membuat laju rupiah terperangkap dalam pelemahannya," ujar Reza.
(rna)