Hatta gelar rakor persiapkan konferensi WTO Bali
Hatta gelar rakor persiapkan konferensi WTO Bali
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Koordinator Bidang perekonomian Hatta Rajasa menggelar rapat koordinasi persiapan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) Bali 3 sampai 6 Desember mendatang.
Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Soetardjo, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, dan juga Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto.
Hatta mengatakan, rapat tersebut digelar sebagai persiapan Indonesia sebagai tuan rumah KTM WTO Bali, dan juga membahas substansi pembahasan dalam KTM tersebut.
"Banyak sekali substansi yang dibahas di situ. Dan umumnya yang alot itu adalah pembahasan di sektor pertanian," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Masalah pangan, lanjut Hatta, merupakan permasalahan antar negara yang cukup serius dan dia berharap KTM ini akan menghasilkan Paket Bali yang merangkum aspirasi negara-negara miskin dan berkembang.
"Terutama harus ada kesepakatan mengenai Least Developed Countries (LDC) dan bagaimana memperlakukan LDC dengan Paket Bali nantinya," sambung Hatta.
Hal ini, lanjut Hatta, merupakan lanjutan dari pertemuan APEC di Bali kemarin dimana perdagangan multilateral merupakan satu hal yang penting. "Kalau dalam konteks multilateral berarti ada di dalam KTM WTO," tandasnya.
Turut hadir dalam rapat tersebut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Perikanan dan Kelautan Sharif Cicip Soetardjo, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, dan juga Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto.
Hatta mengatakan, rapat tersebut digelar sebagai persiapan Indonesia sebagai tuan rumah KTM WTO Bali, dan juga membahas substansi pembahasan dalam KTM tersebut.
"Banyak sekali substansi yang dibahas di situ. Dan umumnya yang alot itu adalah pembahasan di sektor pertanian," kata Hatta di kantornya, Jakarta, Selasa (26/11/2013).
Masalah pangan, lanjut Hatta, merupakan permasalahan antar negara yang cukup serius dan dia berharap KTM ini akan menghasilkan Paket Bali yang merangkum aspirasi negara-negara miskin dan berkembang.
"Terutama harus ada kesepakatan mengenai Least Developed Countries (LDC) dan bagaimana memperlakukan LDC dengan Paket Bali nantinya," sambung Hatta.
Hal ini, lanjut Hatta, merupakan lanjutan dari pertemuan APEC di Bali kemarin dimana perdagangan multilateral merupakan satu hal yang penting. "Kalau dalam konteks multilateral berarti ada di dalam KTM WTO," tandasnya.
(gpr)
Explore More