Kadin: Ciptakan pengusaha, RI bisa contoh Taiwan
A
A
A
Sindonews.com - Jumlah pengusaha di Indonesia dinilai masih sangat minim jika dibanding dengan total penduduk.
Hal itu terjadi lantaran masyarakat Indonesia masih memilih kerja dengan orang lain dibandingkan berusaha sendiri. Padahal, pengusaha adalah salah satu fakto penentu majunya sebuah negara.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, negara Taiwan punya cara sendiri mencipatakan pengusaha. Cara ini dinilai juga bisa dicontoh pemerintah Indonesia.
"Dua tahun lalu, saya di Taiwan. Taiwan itu ada dana research. Mekanisme pelaku usaha dibantu dengan itu. Pemerintah kasih uang untuk research and development," kata Yugi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (26/11/2013) malam.
Yugi menilai, pemerintah Indonesia bisa menerapkan kebijakan seperti itu untuk menciptakan pengusaha. Sebagai contoh, pemerintah memberi dana untuk meneliti rumput laut yang kemudian diolah. Hasil olahan tersebut kemudian bisa diekspor ke berbagai negara. Negara juga akan diuntungkan dengan masuknya devisa hasil ekspor.
"Di Indonesia sekarang membangun pelaku usaha, (dilakukan) sendiri. Kita jalan sendiri, cari kredit sendiri, ngapain sendiri. Rumput laut itu bisa diteliti jadi produk segala macam, termasuk make up. Kalau teliti sendiri mahal," ujar dia.
Di Taiwan, dia menyebut, beberapa produk hasil penelitiannya sudah mampu menembus pasar dunia. "Dana itu bagus sekali. Setelah research kita beri hak paten. Taiwan itu sudah punya Acer, Lenovo dan mereka kompetiif sekali," tutur dia.
Hal itu terjadi lantaran masyarakat Indonesia masih memilih kerja dengan orang lain dibandingkan berusaha sendiri. Padahal, pengusaha adalah salah satu fakto penentu majunya sebuah negara.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto mengatakan, negara Taiwan punya cara sendiri mencipatakan pengusaha. Cara ini dinilai juga bisa dicontoh pemerintah Indonesia.
"Dua tahun lalu, saya di Taiwan. Taiwan itu ada dana research. Mekanisme pelaku usaha dibantu dengan itu. Pemerintah kasih uang untuk research and development," kata Yugi di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (26/11/2013) malam.
Yugi menilai, pemerintah Indonesia bisa menerapkan kebijakan seperti itu untuk menciptakan pengusaha. Sebagai contoh, pemerintah memberi dana untuk meneliti rumput laut yang kemudian diolah. Hasil olahan tersebut kemudian bisa diekspor ke berbagai negara. Negara juga akan diuntungkan dengan masuknya devisa hasil ekspor.
"Di Indonesia sekarang membangun pelaku usaha, (dilakukan) sendiri. Kita jalan sendiri, cari kredit sendiri, ngapain sendiri. Rumput laut itu bisa diteliti jadi produk segala macam, termasuk make up. Kalau teliti sendiri mahal," ujar dia.
Di Taiwan, dia menyebut, beberapa produk hasil penelitiannya sudah mampu menembus pasar dunia. "Dana itu bagus sekali. Setelah research kita beri hak paten. Taiwan itu sudah punya Acer, Lenovo dan mereka kompetiif sekali," tutur dia.
(rna)