Sektor peternakan di Kaltim serap ribuan pekerja

Rabu, 27 November 2013 - 14:06 WIB
Sektor peternakan di...
Sektor peternakan di Kaltim serap ribuan pekerja
A A A
Sindonews.com - Sektor peternakan di provinsi yang kaya sumber daya alam, Kalimantan Timur (Kaltim), ternyata sangat menjanjikan. Meski ribuan unit usaha peternakan berdiri, namun mayoritas kebutuhan masyarakat dari sektor peternakan harus diimpor dari luar Kaltim.

Kepala Dinas Peternakan Kaltim, Dadang Sudarya mengatakan, selain menjadi peluang usaha menjanjikan, sektor peternakan juga mampu menyerap tenaga kerja yang banyak. Seiring waktu, saat pertambangan mulai habis di Kaltim, sktor ini mampu menjadi alternatif para pencari kerja.

"Saat ini sudah ada 1.250 unit usaha yang menyerap tenaga kerja 5.307 orang dengan investasi swasta Rp152,13 miliar," kata Dadang, Rabu (27/11/2013).

Selain itu, seiring bertumbuhnya sektor peternakan, sub sektor pendukungnya seperti pembibitan, budidaya serta penyaluran sarana produksi juga menjadi peluang usaha serta membutuhkan tenaga kerja tidak sedikit.

Dadang menuturkan, usaha peternakan yang paling digeluti para pengusaha adalah peternakan ayam pedaging yang dipicu dengan investasi di bidang pembibitan serta didukung tersedianya beberapa toko sarana pakan ternak.

Pemerintah Provinsi Kaltim menyediakan modal usaha untuk pengusaha maupun calon pengusaha peternakan. Dana sekira Rp19,99 miliar sudah terserap untuk kredit permodalan di bidang peternakan.

Tidak hanya kredit modal, pemerintah daerah juga sudah melaksanakan program pemerintah pusat terkait program nasional swasembada daging sapi dan kerbau. Setiap tahun melalui anggaran pemerintah pusat dan daerah dialokasikan sekitar 8.000 ekor sapi sebagai bibit ternak.

Dia menjelaskan, saat ini konsumsi masyarakat terhadap pangan asal ternak yang belum dapat diimbangi dengan produksi sendiri. Sehingga mengharuskan pemerintah daerah masih mendatangkan ternak baik sapi dan kambing dari daerah lain.

"Tantangan sekaligus kesempatan dan peluang usaha bagi masyarakat agar dapat memanfaatkan sumber daya secara optimal. Sehingga kita tidak lagi sebagai daerah pasar (konsumen) tetapi menjadi produsen yang mampu bersaing di pasar lokal, regional bahkan global," pungkas Dadang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5980 seconds (0.1#10.140)