SBY berharap industri sawit RI terbesar di dunia
SBY berharap industri sawit RI terbesar di dunia
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan harapannya agar Indonesia mampu menjadi produsen kelapa sawit terbesar di dunia.
Untuk membuat kelapa sawit berjaya ke depan, kata SBY, sejumlah hal dapat dilakukan, ingin 5, 10, dan 15 tahun mendatang yang strong, suistanable dan competitif.
Presiden mengatakan, paling tidak ada tiga hal yang harus dilakukan pihak pemerintah, yaitu menyiapkan regulasi, perizinan, dan mengundang investor. Pemerintah juga harus bertanggung jawab terhadap iklim investasi yang baik dan kepastian hukum.
“Hukum harus baik dan bertindak. Mari kita jadikan hukum sebagai panglima,” kata SBY saat membuka Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-9 and 2014 Price Outlook yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Kamis (28/11/2013).
Adapun tugas pengusaha adalah meningkatkan produktvitas dan efisiensi. Presiden juga meminta dunia usaha untuk mengeluarkan anggaran untuk riset, developmen dan inovation. “Jangan hanya menggantungkan pemerintah, di negara lain dilakukan swasta sendiri,” ungkap SBY.
SBY mengajak LSM dan pers untuk melakukan kontrol dan kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan dunia usaha. “Kalau kurang bagus katakan dan kemudian akan bercermin. Dan setelah dikritik, maka kepada civil society agar menjelaskan perubahan yang dilakukan,” tutur SBY.
Hadir dalam kesempatan pembukaan Konperensi Minyak Sawit Indonesia itu antara lain Menteri Pertanian Suswono, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Ketua KEN Chairul Tanjung.
Untuk membuat kelapa sawit berjaya ke depan, kata SBY, sejumlah hal dapat dilakukan, ingin 5, 10, dan 15 tahun mendatang yang strong, suistanable dan competitif.
Presiden mengatakan, paling tidak ada tiga hal yang harus dilakukan pihak pemerintah, yaitu menyiapkan regulasi, perizinan, dan mengundang investor. Pemerintah juga harus bertanggung jawab terhadap iklim investasi yang baik dan kepastian hukum.
“Hukum harus baik dan bertindak. Mari kita jadikan hukum sebagai panglima,” kata SBY saat membuka Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) ke-9 and 2014 Price Outlook yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Kamis (28/11/2013).
Adapun tugas pengusaha adalah meningkatkan produktvitas dan efisiensi. Presiden juga meminta dunia usaha untuk mengeluarkan anggaran untuk riset, developmen dan inovation. “Jangan hanya menggantungkan pemerintah, di negara lain dilakukan swasta sendiri,” ungkap SBY.
SBY mengajak LSM dan pers untuk melakukan kontrol dan kritik terhadap apa yang dilakukan pemerintah dan dunia usaha. “Kalau kurang bagus katakan dan kemudian akan bercermin. Dan setelah dikritik, maka kepada civil society agar menjelaskan perubahan yang dilakukan,” tutur SBY.
Hadir dalam kesempatan pembukaan Konperensi Minyak Sawit Indonesia itu antara lain Menteri Pertanian Suswono, Mendagri Gamawan Fauzi, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Ketua KEN Chairul Tanjung.
(gpr)
Explore More