Harga emas dunia pekan depan diperkirakan turun

Jum'at, 29 November 2013 - 17:53 WIB
Harga emas dunia pekan...
Harga emas dunia pekan depan diperkirakan turun
A A A
Sindonews.com - Harga emas di perdagangan dunia pekan depan diperkirakan akan turun. Hal ini terungkap dari survei yang dilakukan Bloomberg News terhadap 18 analis.

Mayoritas analis memperkirakan harga emas susut, sembilan bullish dan tiga netral. Di mana responden tetap bearish untuk pekan kedua. Emas sendiri berada di angka terendah 5,4 persen dalam 34 bulan, sebesar USD1,180.50 pada Juni lalu.

Emas untuk pengiriman Februari di Comex New York diperdagangkan USD1.248,30 per ons dari USD1.237,90 pada 27 November lalu. Pasar AS ditutup untuk hari libur Thanksgiving dan transaksi kemarin akan dibukukan dengan perdagangan hari ini untuk tujuan penyelesaian.

Spot perak naik 1 persen menjadi USD19,9181 per ounce, memperpanjang kenaikan 0,3 persen kemarin. Logam ditetapkan dalam penurunan mingguan kelima, jangka terpanjang sejak April dan telah turun 9,1 persen bulan ini, penyusutan terbesar sejak Juni.

Platinum, yang menyentuh angka terendah sejak 8 Juli, naik 0,7 persen menjadi USD1.371,07 per ounce, mengupas kerugian mingguan dan bulanan. Sementara Palladium naik 0,3 persen menjadi USD723,49 per ounce, pemangkasan kerugian bulanan pertama dalam tiga bulan.

Di sisi lain, harga emas di perdagangan dunia hari ini menguat untuk hari kedua, memangkas kerugian bulanan ketiga, sebagai tanda-tanda permintaan di China dan melemahnya dolar AS (USD), menekan spekulasi Federal Reserve akan mulai mengurangi stimulus moneter.

Bullion untuk pengiriman immediate naik 0,5 persen menjadi USD1,249.90 per ounce, sebelum diperdagangkan di USD1,248.07 per ounce pukul 16.19 di Singapura. Harga naik 0,5 persen kemarin, setelah Index Dolar AS Bloomberg mundur 0,2 persen. Emas turun 5,6 persen pada November, sebagai kinerja terburuk sejak Juni, dan sedikit berubah pekan ini.

Emas kehilangan 25 persen tahun ini karena penguatan ekonomi AS memicu spekulasi bahwa Fed akan mulai menarik kembali skala pembelian aset USD85 miliar per bulan, mengendarai tahun ke-12 dari keuntungan pada 2012.

Data pekan ini menunjukkan impor emas bersih China dari Hong Kong pada Oktober naik ke tingkat tertinggi kedua, sementara volume kontrak tempat patokan pasar naik ke tujuh pekan kemarin.

"Permintaan fisik, terutama di Asia tidak buruk saat kita mendekati akhir tahun dan penurunan harga. Harga emas terus didikte oleh data ekonomi dan kebijakan moneter AS," kata Lv Jie, analis Cinda Futures Co, seperti dilansir dari Bloomberg.

Impor net emas China dari Hong Kong sebesar 129,9 ton pada bulan lalu, data menunjukkan mengambil pengiriman dalam 10 bulan pertama 955,9 ton, lebih dari dua kali lipat jumlah tahun lalu.

Rekor impor sebanyak 130 ton terjadi pada Maret lalu. Volume untuk bullion dari 99,99 persen kemurnian di Shanghai Gold Exchange, naik menjadi 18.521 kilogram, terbesar sejak 8 Oktober.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.9804 seconds (0.1#10.140)