Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Apindo prediksi nilai tukar rupiah Rp12.500/USD di 2014
Apindo prediksi nilai tukar rupiah Rp12.500/USD di 2014
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi memperediksi nilai tukar rupiah pada 2014 mendatang berada pada kisaran Rp11.500 sampai dengan Rp12.500 per dolar AS (USD).
Sofjan menyebut dirinya berani memprediksikan hal tersebut berbeda dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang memprediksikan rupiah berada dalam kisaran Rp10.500-Rp11.500 per dolar pada 2014 mendatang.
"Alasannya situasi perekonomian masih gonjang ganjing, kita harus segera cari terobosan," ujar Sofjan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Situasi saat ini, lanjut Sofjan, masih mencerminkan ketidakpastian. Ditambah lagi keputusan Bank Indonesia (BI) yang terus menaikkan tingkat suku bunga (BI Rate) yang memberatkan sektor riil.
Dia juga mengharapkan KEN yang diketuai Chairul Tanjung tersebut dapat menahan pertumbuhan ekonomi jangan sampai di bawah 5,5 persen pada 2014.
"Saya ingin kepentingan KEN dengan pemerintah dipakai untuk mempercepat terobosan untuk menahan pertumbuhan ekonomi jangan sampai di bawah 5,5 persen," tandasnya.
Sofjan menyebut dirinya berani memprediksikan hal tersebut berbeda dengan Komite Ekonomi Nasional (KEN) yang memprediksikan rupiah berada dalam kisaran Rp10.500-Rp11.500 per dolar pada 2014 mendatang.
"Alasannya situasi perekonomian masih gonjang ganjing, kita harus segera cari terobosan," ujar Sofjan di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Situasi saat ini, lanjut Sofjan, masih mencerminkan ketidakpastian. Ditambah lagi keputusan Bank Indonesia (BI) yang terus menaikkan tingkat suku bunga (BI Rate) yang memberatkan sektor riil.
Dia juga mengharapkan KEN yang diketuai Chairul Tanjung tersebut dapat menahan pertumbuhan ekonomi jangan sampai di bawah 5,5 persen pada 2014.
"Saya ingin kepentingan KEN dengan pemerintah dipakai untuk mempercepat terobosan untuk menahan pertumbuhan ekonomi jangan sampai di bawah 5,5 persen," tandasnya.
(gpr)
Explore More