Indonesia-Sri Lanka upayakan peningkatan perdagangan

Selasa, 03 Desember 2013 - 21:09 WIB
Indonesia-Sri Lanka...
Indonesia-Sri Lanka upayakan peningkatan perdagangan
A A A
Sindonews.com - Indonesia dan Sri Lanka mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela kegiatan Konferensi Tingkat Menteri World Trade Organization (KTM-WTO) ke-9, di Nusa Dua, Bali.

Wakil Menteri Perdagangan RI, Bayu Krisnamurti, bertemu dengan Menteri Industri dan Perdagangan Sri Lanka, Rishad Bathiudeen, membahas upaya untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Indonesia dan Sri Lanka yang dapat menguntungkan kedua negara.

“Saat ini Indonesia sedang menjajaki investasi di bidang perhotelan dan travel di Sri Lanka,” ujar bayu dalam siaran persnya, Selasa (3/12/2013).

Perusahaan Indonesia yang telah melakukan investasi ke Sri Lanka antara lain PT Kalbe Farma dan PT Dexa Medica (obat-obatan), PT Jembo Cable (kabel listrik), Indorama Group (bahan baku tekstil), PT Agro Indomas (pengolahan kelapa sawit), dan PT Usaha Tani Lestari (produk-produk kelapa).

Di bidang pertanian, Sri Lanka dikenal sebagai negara pengekspor teh terbesar kedua di dunia. Selain itu, negara ini juga dikenal sebagai negara pengekspor gandum, karet, kelapa dan serat. Produksi karetnya mencapai 36 persen produksi karet dunia.

Secara khusus, Sri Lanka menyampaikan kekhawatirannya terkait akses pasar gandum ke Indonesia. Sebanyak 80 persen ekspor gandum Sri Lanka ke dunia ditujukan ke Indonesia. Namun demikian saat ini akses pasar gandum Sri Lanka ke Indonesia mengalami hambatan dimana Indonesia menerapkan tindakan pengamanan (safeguard) terhadap gandum Sri Lanka.

“Proses penerapan safeguard sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun kami tetap terbuka untuk mendiskusikan hal ini lebih lanjut pada level teknis”, tegas Bayu.

Pada akhir pertemuan, Bayu meminta dukungan Pemerintah Sri Lanka untuk mendukung tercapainya kesepakatan pembahasan Paket Bali dalam Konferensi Tingkat Menteri WTO ke-9.

Untuk informasi, Sri Lanka merupakan negara mitra dagang potensial Indonesia. Pada 2012 Sri Lanka menduduki urutan ke-37 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dengan pangsa 0,22 persen, dan pertumbuhan perdagangan kedua negara selama kurun waktu 2008-2012 rata-rata sebesar 6,81 persen.

Sementara pada bulan Januari-Agustus 2013 total perdagangan mencapai USD251,9 juta atau turun 20,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2012 sebesar USD315,4 juta. Neraca perdagangan bulan Januari-Agustus 2013 menunjukkan surplus bagi Indonesia sebesar USD180,2 juta.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7231 seconds (0.1#10.140)