AIF siapkan pinjaman USD25 juta
A
A
A
Sindonews.com - ASEAN Infrastructure Fund (AIF) telah memulai aktivitasnya dengan memberikan pinjaman sebesar USD25 juta untuk mendanai jaringan listrik di Indonesia.
Pinjaman pertama AIF ini akan membantu pendanaan bagi perluasan jaringan transmisi listrik dari pulau Jawa ke Bali untuk mengatasi kelemahan sistem yang mengakibatkan banyaknya pemadaman listrik di pulau Bali.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Bambang Brodjonegoro berharap dengan pinjaman USD25 juta tersebut maka diharapkan pulau Bali dapat terakses listrik secara lebih komprehensif.
"Pembangkit listrik kan rata-rata di Jawa, sedangkan Bali enggak punya pembangkit, jadi akan disambung dari pulau Jawa," ujar Bambang di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Proyek yang secara keseluruhan menelan dana USD410 juta ini, (Pemerintah, ADB, dan AIF) direncanakan akan dimulai pada awal 2014. "Untuk mekanismenya nanti ditanyakan lagi ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) saja," imbuh Bambang.
Namun, dia menegaskan proyek pembangunan transmisi Jawa-Bali ini bukanlah satu-satunya proyek yang akan berlangsung dan didanai AIF pada 2014. "Masih ada satu lagi yaitu jalan raya, namun itu masih pertengahan 2014," katanya.
Dia juga mengungkapkan, setiap tahun AIF akan membiayai masing-masing dua proyek infrastruktur dasar di setiap negara ASEAN. "Mengapa Indonesia yang pertama, karena kita dianggap yang paling siap secara proyek dan kemampuan," pungkas Bambang.
Pinjaman pertama AIF ini akan membantu pendanaan bagi perluasan jaringan transmisi listrik dari pulau Jawa ke Bali untuk mengatasi kelemahan sistem yang mengakibatkan banyaknya pemadaman listrik di pulau Bali.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Bambang Brodjonegoro berharap dengan pinjaman USD25 juta tersebut maka diharapkan pulau Bali dapat terakses listrik secara lebih komprehensif.
"Pembangkit listrik kan rata-rata di Jawa, sedangkan Bali enggak punya pembangkit, jadi akan disambung dari pulau Jawa," ujar Bambang di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Proyek yang secara keseluruhan menelan dana USD410 juta ini, (Pemerintah, ADB, dan AIF) direncanakan akan dimulai pada awal 2014. "Untuk mekanismenya nanti ditanyakan lagi ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) saja," imbuh Bambang.
Namun, dia menegaskan proyek pembangunan transmisi Jawa-Bali ini bukanlah satu-satunya proyek yang akan berlangsung dan didanai AIF pada 2014. "Masih ada satu lagi yaitu jalan raya, namun itu masih pertengahan 2014," katanya.
Dia juga mengungkapkan, setiap tahun AIF akan membiayai masing-masing dua proyek infrastruktur dasar di setiap negara ASEAN. "Mengapa Indonesia yang pertama, karena kita dianggap yang paling siap secara proyek dan kemampuan," pungkas Bambang.
(izz)