AIIB Kasih Pinjaman Rp2,1 Triliun ke Indonesia Buat Bangun Satelit Multifungsi

Kamis, 12 Agustus 2021 - 17:27 WIB
loading...
AIIB Kasih Pinjaman...
Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui untuk memberi pinjaman kepada Indonesia sebesar USD150 juta atau setara Rp 2,1 triliun untuk membangun satelit multifungsi. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyetujui untuk memberi pinjaman kepada Indonesia sebesar USD150 juta atau setara Rp 2,1 triliun untuk membangun satelit multifungsi. Ini merupakan program pengembangan infrastruktur berbasis satelit pertama yang didanai AIIB.

Langkah itu sejalan dengan misi pendanaan Infrastruktur untuk Masa Depan atau Infrastructure for Tomorrow, yang akan menghubungkan orang-orang di berbagai sekolah, rumah sakit, dan Pemerintah Daerah di wilayah-wilayah yang masih sulit dijangkau, dengan warga dunia lainnya.



AIIB Principal Investment Officer, Asim Rana mengungkapkan, bahwa pendanaan proyek ini penting untuk membantu Indonesia bangkit dari kemiskinan.

"Infrastruktur merupakan salah satu pendorong utama upaya pengentasan kemiskinan. Sebagai proyek pertama AIIB dari pasar pembiayaan yang sangat khusus, prosesnya sendiri merupakan 'kurva' pembelajaran yang tajam,” kata Rana melalui pernyataan tertulis kepada MNC Portal, Kamis (12/8/2021).

Sementara AIIB Senior Investment Officer Chris Box menyebut bahwa pendanaan proyek ini memberikan AIIB pengalaman yang kuat untuk terlibat dalam proyek satelit lainnya di masa depan. Menurutnya proyek ini penting bagi para penerima manfaat termasuk pemerintah dan end-user, karena pada skala ini akan sangat rumit dan memakan biaya yang besar jika harus sepenuhnya bergantung pada pembiayaan sektor swasta.

“Karena ini merupakan proyek yang akan digunakan Pemerintah, dari perspektif risiko, pendanaan terbaik adalah melalui skema PPP,” terang Chris Box.

Untuk diketahui, proyek satelit ini dilakukan dalam bentuk kemitraan inovatif antara sektor publik dan swasta (public private partnership) antara Pemerintah Indonesia dengan sektor swasta. Adapun nilai capital expenditure proyek ini sebesar 545 juta Dollar Amerika Serikat (AS) atau setara dengan Rp7,68 triliun, seperti yang tertulis dalam situs resmi Kominfo.

Proyek tersebut terdiri dari porsi ekuitas sebesar 114 juta dolar AS atau setara dengan Rp1,61 triliun, dan porsi pinjaman sebesar USD 431 juta atau setara dengan Rp6,07 triliun di mana AIIB adalah salah satu mitra pendukungnya. Pada Februari 2021, Kominfo mengonfirmasi bahwa pihaknya sedang dalam proses pengadaan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (SATRIA-1).

“Satelit Multifungsi SATRIA-1 yang dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) telah memasuki tahap pemenuhan pembiayaan proyek,” kata Menteri Johnny dalam Peluncuran Program Konektivitas Digital 2021 dan Prangko Seri Gerakan Vaksinasi Nasional Covid-19, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (26/2/2021).



Menurut Menkominfo, proyek kerja sama dengan PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) ini dilaksanakan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.

“Pinjaman ini didanai oleh sindikasi BPI France (Bank Kredit Ekspor Perancis) dan didukung oleh Banco Santander, HSBC Continental Europe, dan The Korea Development Bank (KDB). Porsi pinjaman komersial didanai oleh KDB dan bersama dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB),” jelas Menteri Johnny.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2651 seconds (0.1#10.140)