Jelang tutup tahun, booking hotel di Tawangmangu sepi
A
A
A
Sindonews.com - Tingkat pemesaan booking hotel, villa dan penginapan di obyek wisata Tawangmangu Jawa Tengah, masih sepi dibanding tahun lalu.
Pantauan Sindonews, biasanya pada minggu pertama dan minggu kedua Desember booking hotel sudah mencapai 50 persen, namun untuk tahun ini masih sepi, sama sekali belum ada booking hotel yang masuk.
Sekretaris Persatuan Hotel & Restoran Indonesia DPC PHRI Karanganyar, Partana mengatakan, pengurus PHRI setempat bingung melihat sepinya booking hotel tersebut sehingga pihaknya segera lakukan kordinasi guna mengetahui penyebabnya.
Menurut Partana, dugaan sementara sepinya pasar itu karena faktor ekonomi makro yang mana para konsumen calon pemesan hotel masih mempertimbangkan budget anggaran.
“Bisa jadi karena ekonomi yang cukup sulit tahun ini para wisatawan mengalihkan anggaran liburan untuk prioritas lainnya,” ujarnya, Kamis (5/12/2013).
Namun secara mikro, pihaknya tengah menganalisa apakah sepinya booking hotel karena karena para konsumen belum menentukan pilihan jadwal tempat liburan yang akan dituju.
“Kita akan segera lakukan rapat seluruh anggota PHRI di Tawangmangu guna mengoptimalkan sekitar 4 ribu kamar yang ada di kawasan ini agar terjual pada moment tersebut,” tukasnya.
Menurut Partana, hasil rakor PHRI itu akan merumuskan juga inovasi penjualan berupa paket liburan serta tarif yang disepakati. Hanya saja, untuk tarif belum dibahas karena harus seragam tingkat kenaikan yang diberlakukan.
“Bahkan PHRI tengah merancang paket acara di Tawangmangu guna menarik calon wisawatan,” tuturnya.
Rencannya penjualan akan dilakukan melalui promo interkoneksi disebarkan kepada seluruh PHRI di Indonesia.
Pantauan Sindonews, biasanya pada minggu pertama dan minggu kedua Desember booking hotel sudah mencapai 50 persen, namun untuk tahun ini masih sepi, sama sekali belum ada booking hotel yang masuk.
Sekretaris Persatuan Hotel & Restoran Indonesia DPC PHRI Karanganyar, Partana mengatakan, pengurus PHRI setempat bingung melihat sepinya booking hotel tersebut sehingga pihaknya segera lakukan kordinasi guna mengetahui penyebabnya.
Menurut Partana, dugaan sementara sepinya pasar itu karena faktor ekonomi makro yang mana para konsumen calon pemesan hotel masih mempertimbangkan budget anggaran.
“Bisa jadi karena ekonomi yang cukup sulit tahun ini para wisatawan mengalihkan anggaran liburan untuk prioritas lainnya,” ujarnya, Kamis (5/12/2013).
Namun secara mikro, pihaknya tengah menganalisa apakah sepinya booking hotel karena karena para konsumen belum menentukan pilihan jadwal tempat liburan yang akan dituju.
“Kita akan segera lakukan rapat seluruh anggota PHRI di Tawangmangu guna mengoptimalkan sekitar 4 ribu kamar yang ada di kawasan ini agar terjual pada moment tersebut,” tukasnya.
Menurut Partana, hasil rakor PHRI itu akan merumuskan juga inovasi penjualan berupa paket liburan serta tarif yang disepakati. Hanya saja, untuk tarif belum dibahas karena harus seragam tingkat kenaikan yang diberlakukan.
“Bahkan PHRI tengah merancang paket acara di Tawangmangu guna menarik calon wisawatan,” tuturnya.
Rencannya penjualan akan dilakukan melalui promo interkoneksi disebarkan kepada seluruh PHRI di Indonesia.
(gpr)