Tambah gerai, Bukopin jamin keamanan
A
A
A
Sindonews.com - Guna mendukung upaya perseroan untuk memperluas jangkauan sejalan dengan strategi perseroan menambah nasabah baru, PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) telah merelalisasikan penambahan gerai pelayanan baru hingga 432 titik pelayanan di seluruh Indonesia pada tahun ini.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, dengan capaian tersebut pihaknya tidak akan berhenti dan akan terus berupaya mencatatkan peningkatan sebagai bagian dari rencana strategis lima tahun BBKP untuk masuk menjadi 10 besar bank nasional dalam kategori laba.
Dia menjelaskan, realisasi penambahan jumlah gerai baru ini tentu belum cukup dari segi fisik. Menurut Glen, kualitas pelayanan dan keamanan juga perlu terus ditingkatkan untuk dapat memberikan rasa aman bagi para nasabah maupun calon nasabah barunya.
"Sebetulnya pasti bisnis bank ada persoalan karena teknologi atau human error. Kasus Tegal (contohnya), itu karena ada human error," kata dia saat paparan publik di Kantor Bank Bukopin, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Dengan peningkatan kualitas keamanan tersebut, dia berani menjamin bahwa kejadian serupa seperti di Tegal, dimana Polda Jawa Tengah menangkap pelaku pencucian uang di Bank Bukopin Tegal senilai Rp36 miliar dengan modus pengajuan kredit fiktif, tidak akan terulang lagi.
"Karena ada orang kita yang main, saya yakin Tegal itu masih hidup (ekonominya) masih tumbuh, keamanan pasti terjaga," tutur dia.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, dengan capaian tersebut pihaknya tidak akan berhenti dan akan terus berupaya mencatatkan peningkatan sebagai bagian dari rencana strategis lima tahun BBKP untuk masuk menjadi 10 besar bank nasional dalam kategori laba.
Dia menjelaskan, realisasi penambahan jumlah gerai baru ini tentu belum cukup dari segi fisik. Menurut Glen, kualitas pelayanan dan keamanan juga perlu terus ditingkatkan untuk dapat memberikan rasa aman bagi para nasabah maupun calon nasabah barunya.
"Sebetulnya pasti bisnis bank ada persoalan karena teknologi atau human error. Kasus Tegal (contohnya), itu karena ada human error," kata dia saat paparan publik di Kantor Bank Bukopin, Jakarta, Kamis (5/12/2013).
Dengan peningkatan kualitas keamanan tersebut, dia berani menjamin bahwa kejadian serupa seperti di Tegal, dimana Polda Jawa Tengah menangkap pelaku pencucian uang di Bank Bukopin Tegal senilai Rp36 miliar dengan modus pengajuan kredit fiktif, tidak akan terulang lagi.
"Karena ada orang kita yang main, saya yakin Tegal itu masih hidup (ekonominya) masih tumbuh, keamanan pasti terjaga," tutur dia.
(rna)