BII berdayakan ekonomi mikro bagi perempuan

Senin, 09 Desember 2013 - 13:27 WIB
BII berdayakan ekonomi mikro bagi perempuan
BII berdayakan ekonomi mikro bagi perempuan
A A A
Sindonews.com - Untuk menurunkan tingkat kemiskinan dengan mendorong pemberdayaan perempuan prasejahtera, PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) meluncurkan program "pemberdayaan perempuan melalui layanan keuangan mikro".

Melalui program tersebut, BII memberikan dukungan dana bergulir sebesar Rp1 miliar kepada 30 Lembaga Keuangan Perempuan (LKP), yang tersebar di lima wilayah Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara.

Presiden Komisaris BII, Tan Sri Dato' Megat Zaharuddin mengatakan, usaha mikro perempuan mempunyai potensi besar untuk berkembang. Sayangnya, mereka memiliki keterbatasan akses pembiayaan perbankan.

Kenyataan inilah yang menggerakkan BII bersama group maybank untuk mengambil bagian mencapai sasaran kesejahteraan dan menyiapkan penerima manfaat menjadi komunitas bankable.

"Kami memiliki komitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat. Komitmen ini juga menjadi bagian dari upaya BII untuk memberikan kontribusi positif dalam mendukung pembangunan masyarakat di Indonesia," ungkapnya saat peluncuran program ini di Benteng Rotterdam, Makassar, Senin (9/12/2013).

Diketahui, pengucuran dana Rp1 miliar tersebut, merupakan merupakan dana hibah yang pengelolaannya diserahkan kepada pendamping pengusaha kecil, yakni Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (Asppuk).

Adapun porsi kredit antara Rp1 juta hingga Rp10 juta per satu unit usaha dengan tenor 10 hingga 12 bulan dan tingkat suku bunga 1 hingga 1,5 persen. LKP penerima bantuan sebelumnya telah diseleksi oleh lembaga pendamping.

Direktur Execuive Asppuk, Mia Ariyana mengatakan, khusus untuk wilayah Sulsel, dana tersebut akan dikucurkan sebesar Rp180 juta untuk enam LKP di enam kabupaten/kota.

Masing-masing LKP akan mendapat bantuan sebesar Rp30 juta yang tersebar di Kabupaten Gowa, Takalar, Jenepponto, Bantaeng, Pangkep dan Makassar. Diperkirakan dana bergulir tersebut akan diterima pada awal Januari 2014.

"Ini adalah tahap pertama. Setelah 10 bulan penyaluran akan kami lakukan evaluasi bagaimana tingkat kepatuhan pembayaran. Jika debitur taat, maka tentu saja jumlah pinjamannya pun akan ditambah," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5560 seconds (0.1#10.140)