Bandara Bandung gelar penanggulangan tanggap darurat
A
A
A
Sindonews.com - Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menyelesaikan latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) atau Airport Emergency Plan dengan waktu tanggap darurat 2 menit 40 detik.
“Waktu tanggap darurat atau emergency response time dihitung mulai dari dibunyikannya tanda peringatan atau crash bell oleh pihak air traffic controller hingga api di pesawat berhasil dipadamkan 90 persen,” jelas GM Bandara Husein Sastranegara Yayan Hendrayani dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dia mengungkapkan waktu standar respon yang dibukukan Bandara Husein Sastranegara lebih baik dari waktu respon standar ICAO (International Civil Aviation Organization) selama 3 menit.
Latihan PKD Bandara Husein Sastranegara dengan sandi Manuk Dadali melibatkan 500 personil diantaranya berasal dari unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK), POM TNI AU Landasan Udara Husein Sastranegara, Dinas Kebakaran, rumah sakit terdekat, maskapai, dan pihak terkait lainnya.
Diskenariokan dalam latihan, pesawat Triplex Air jenis Airbus A320 beregistrasi PK-TPX mengalami hard landing atau menyentuh landasan dengan keras sehingga menyebabkan pecah ban sebelah kiri. Pesawat langsung oleng ke kiri dan terus meluncur dengan kondisi sayap dan mesin pesawat bergesek dengan landasan sehingga menimbulkan percikan api lalu terbakar.
Pesawat tersebut membawa 100 penumpang, bertolak dari Bandara Changi Singapura pada pukul 09.00 WIB.
Setelah crash bell berbunyi, unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran langsung meluncur untuk memadamkan api di pesawat. Berturut-turut kemudian, unit lain juga ikut membantu untuk mengevakuasi korban, memberi pertolongan pertama, dan lainnya.
“Di dalam setiap Penanggulangan Keadaan Darurat, diperlukan koordinasi yang baik dari segala pihak. Termasuk juga koordinasi terkait lalu lintas di jalan raya karena salah satunya menyangkut kehadiran tim kesehatan dari rumah sakit terdekat,” tambah Yayan.
Endang Sumiarsa, Direktur Operasional Kebandarudaraan PT Angkasa Pura II, mengatakan latihan PKD ini digelar setiap 2 tahun sekali di 13 kantor cabang perseroan.
Adapun Bandara Husein Sastranegara sudah menggelar tiga kali latihan PKD yakni bertajuk Kujang I pada 2009, lalu Kujang II pada 2011, dan Manuk Dadali pada tahun ini.
“Latihan PKD digelar untuk mengecek kehandalan peralatan keselamatan, mengecek kehandalan SDM atau personil, dan sebagai proses pembelajaran agar personil selalu siap dengan kondisi terkini di lapangan,” papar Endang yang juga ikut menyaksikan latihan PKD Bandara Husein Sastranegara.
“Waktu tanggap darurat atau emergency response time dihitung mulai dari dibunyikannya tanda peringatan atau crash bell oleh pihak air traffic controller hingga api di pesawat berhasil dipadamkan 90 persen,” jelas GM Bandara Husein Sastranegara Yayan Hendrayani dalam rilisnya di Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Dia mengungkapkan waktu standar respon yang dibukukan Bandara Husein Sastranegara lebih baik dari waktu respon standar ICAO (International Civil Aviation Organization) selama 3 menit.
Latihan PKD Bandara Husein Sastranegara dengan sandi Manuk Dadali melibatkan 500 personil diantaranya berasal dari unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKPPK), POM TNI AU Landasan Udara Husein Sastranegara, Dinas Kebakaran, rumah sakit terdekat, maskapai, dan pihak terkait lainnya.
Diskenariokan dalam latihan, pesawat Triplex Air jenis Airbus A320 beregistrasi PK-TPX mengalami hard landing atau menyentuh landasan dengan keras sehingga menyebabkan pecah ban sebelah kiri. Pesawat langsung oleng ke kiri dan terus meluncur dengan kondisi sayap dan mesin pesawat bergesek dengan landasan sehingga menimbulkan percikan api lalu terbakar.
Pesawat tersebut membawa 100 penumpang, bertolak dari Bandara Changi Singapura pada pukul 09.00 WIB.
Setelah crash bell berbunyi, unit Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran langsung meluncur untuk memadamkan api di pesawat. Berturut-turut kemudian, unit lain juga ikut membantu untuk mengevakuasi korban, memberi pertolongan pertama, dan lainnya.
“Di dalam setiap Penanggulangan Keadaan Darurat, diperlukan koordinasi yang baik dari segala pihak. Termasuk juga koordinasi terkait lalu lintas di jalan raya karena salah satunya menyangkut kehadiran tim kesehatan dari rumah sakit terdekat,” tambah Yayan.
Endang Sumiarsa, Direktur Operasional Kebandarudaraan PT Angkasa Pura II, mengatakan latihan PKD ini digelar setiap 2 tahun sekali di 13 kantor cabang perseroan.
Adapun Bandara Husein Sastranegara sudah menggelar tiga kali latihan PKD yakni bertajuk Kujang I pada 2009, lalu Kujang II pada 2011, dan Manuk Dadali pada tahun ini.
“Latihan PKD digelar untuk mengecek kehandalan peralatan keselamatan, mengecek kehandalan SDM atau personil, dan sebagai proses pembelajaran agar personil selalu siap dengan kondisi terkini di lapangan,” papar Endang yang juga ikut menyaksikan latihan PKD Bandara Husein Sastranegara.
(gpr)