FASW genjot ekspor untuk tutup kerugian
A
A
A
Sindonews.com - PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW), menargetkan peningkatan produksi untuk ekspor ke negara tetangga sebesar 3 persen pada 2014.
Direktur Keuangan FASW, Marco Hardy mengaku produksi ekspor akan digenjot untuk mengurangi beban selisih kurs yang akhirnya menyebabkan rugi di kuartal tiga tahun ini sebesar Rp169,46 miliar.
"Memang kerugian di nilai buku pada kuartal III ini karena selisih kurs," ujar Marco di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Marco juga berharap Fajar Wisesa dapat meraup target pendapatan dengan kenaikan signifikan pada 2014. "Ini karena domestik kita masih besar yaitu 87 persen. Sedangkan untuk pangsa ekspor kertas hanya 13 persen. Itu ke Singapura, Malaysia, dan Filipina," jelasnya.
Sementara, perseroan sendiri mematok target volume produksi kertas meningkat menjai 1,07 juta ton pada 2014 atau meningkat 5,94 persen dari 1,01 juta pada 2013.
Marco juga menyebut peningkatan produksi 5,94 persen serbagai strategi perseroan untuk meninggkatkan angka penjualan sebesar Rp5 triliun. "Angka ini naik 4,16 persen dibandingkan target penjualan 2013 yaitu Rp4,8 triliun," pungkasnya.
Direktur Keuangan FASW, Marco Hardy mengaku produksi ekspor akan digenjot untuk mengurangi beban selisih kurs yang akhirnya menyebabkan rugi di kuartal tiga tahun ini sebesar Rp169,46 miliar.
"Memang kerugian di nilai buku pada kuartal III ini karena selisih kurs," ujar Marco di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (10/12/2013).
Marco juga berharap Fajar Wisesa dapat meraup target pendapatan dengan kenaikan signifikan pada 2014. "Ini karena domestik kita masih besar yaitu 87 persen. Sedangkan untuk pangsa ekspor kertas hanya 13 persen. Itu ke Singapura, Malaysia, dan Filipina," jelasnya.
Sementara, perseroan sendiri mematok target volume produksi kertas meningkat menjai 1,07 juta ton pada 2014 atau meningkat 5,94 persen dari 1,01 juta pada 2013.
Marco juga menyebut peningkatan produksi 5,94 persen serbagai strategi perseroan untuk meninggkatkan angka penjualan sebesar Rp5 triliun. "Angka ini naik 4,16 persen dibandingkan target penjualan 2013 yaitu Rp4,8 triliun," pungkasnya.
(izz)