Pefindo naikkan peringkat PTPP jadi A
A
A
A
Sindonews.com - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT PP Tbk (PTPP) dan sejumlah surat utang perusahaan dari idA- menjadi idA dengan prospek stabil.
Adapun, surat utang yang peringkatnya naik adalah MTN XVII/2012, MTN XVIII/2012 dan Obligasi Berkelanjutan I PTPP.
Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, dinaikkannya peringkat karena didukung ekspektasi bahwa perusahaan konstruksi pelat merah itu akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang kuat dalam jangka menengah dan posisi pasar yang kuat di industri konstruksi.
"Peringkat itu mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang kuat di industri konstruksi nasional, peluang usaha yang stabil dari sejumlah proyek pemerintah dan proteksi arus kas di atas rata-rata," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, peringkat itu dibatasi resiko pembayaran kembali (refinancing) yang moderat, resiko ekspansi ke bisnis properti dan sifat industri konstruksi yang fluktuatif.
PTPP saat ini telah melakukan ekspansi usaha ke sektor properti, real estat, pracetak, infrastruktur dan investasi. Adapun, saham perseroan hingga akhir kuartal III tahun ini sebanyak 51 persen dimiliki pemerintah Indonesia, sekitar 6,2 persen oleh koperasi karyawan PTPP dan sisanya 42,8 persen dikuasai publik.
Adapun, surat utang yang peringkatnya naik adalah MTN XVII/2012, MTN XVIII/2012 dan Obligasi Berkelanjutan I PTPP.
Analis Pefindo Martin Pandiangan mengatakan, dinaikkannya peringkat karena didukung ekspektasi bahwa perusahaan konstruksi pelat merah itu akan mempertahankan pertumbuhan pendapatan yang kuat dalam jangka menengah dan posisi pasar yang kuat di industri konstruksi.
"Peringkat itu mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang kuat di industri konstruksi nasional, peluang usaha yang stabil dari sejumlah proyek pemerintah dan proteksi arus kas di atas rata-rata," kata dia dalam rilisnya di Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Kendati demikian, dia mengatakan, peringkat itu dibatasi resiko pembayaran kembali (refinancing) yang moderat, resiko ekspansi ke bisnis properti dan sifat industri konstruksi yang fluktuatif.
PTPP saat ini telah melakukan ekspansi usaha ke sektor properti, real estat, pracetak, infrastruktur dan investasi. Adapun, saham perseroan hingga akhir kuartal III tahun ini sebanyak 51 persen dimiliki pemerintah Indonesia, sekitar 6,2 persen oleh koperasi karyawan PTPP dan sisanya 42,8 persen dikuasai publik.
(rna)