SSMS akan bayar utang Rp250 M ke Mandiri
A
A
A
Sindonews.com - Di tengah pelemahan rupiah atas dolar Amerika Serikat (USD), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) berencana menurunkan porsi utang perbankannya sebesar Rp250 miliar dari total utang jangka panjang yang dimiliki perseroan mencapai Rp1,2 triliun.
Direktur SSMS Harry M Nadir mengatakan, utang perseroan sebesar Rp1,2 triliun tersebut adalah utang dari Bank Mandiri terhadap anak usaha perseroan.
"(Utang) Kita miliki hanya dari bank lokal, Bank Mandiri yang akan kita lunasi Rp250 miliar dari total Rp1,2 triliun kurang lebih karena masih ada installment yang perlu kita hitung," kata Nadir usai pencatatn saham perdana (listing) SSMS di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Sementara Direktur Utama SSMS Rimbun Sitomorang, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa dalam melakukan pembayaran utang sebesar Rp250 miliar tersebut, perseroan akan menganggarkannya dari sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
"Sekitar 25 persen dari dana hasil IPO akan kita gunakan untuk melunasi utang bank jangka panjang entitas anak," ujar dia.
Dalam prosesi IPO, perseroan melepas 1,5 miliar saham ke publik dengan menawarkan harga perdana Rp670. Adapun dana dari hasil IPO sebesar Rp1,005 triliun. Dana hasil IPO itu akan digunakan perseroan untuk pengembangan lahan atau pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, pembiayaan modal kerja dan pembayaran pinjaman perbankan.
Sementara pada perdagangan perdananya hari ini, saham emiten ke 30 ini sempat mencatat level tertinggi di harga Rp710 per lembar saham, namun langusng merosot ke level Rp670 per lembar saham. Pada pukul 11.00 WIB, saham perseroan kembali naik dan bertahan di level Rp730 per lembar saham.
Direktur SSMS Harry M Nadir mengatakan, utang perseroan sebesar Rp1,2 triliun tersebut adalah utang dari Bank Mandiri terhadap anak usaha perseroan.
"(Utang) Kita miliki hanya dari bank lokal, Bank Mandiri yang akan kita lunasi Rp250 miliar dari total Rp1,2 triliun kurang lebih karena masih ada installment yang perlu kita hitung," kata Nadir usai pencatatn saham perdana (listing) SSMS di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (12/12/2013).
Sementara Direktur Utama SSMS Rimbun Sitomorang, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa dalam melakukan pembayaran utang sebesar Rp250 miliar tersebut, perseroan akan menganggarkannya dari sebagian dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
"Sekitar 25 persen dari dana hasil IPO akan kita gunakan untuk melunasi utang bank jangka panjang entitas anak," ujar dia.
Dalam prosesi IPO, perseroan melepas 1,5 miliar saham ke publik dengan menawarkan harga perdana Rp670. Adapun dana dari hasil IPO sebesar Rp1,005 triliun. Dana hasil IPO itu akan digunakan perseroan untuk pengembangan lahan atau pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit, pembiayaan modal kerja dan pembayaran pinjaman perbankan.
Sementara pada perdagangan perdananya hari ini, saham emiten ke 30 ini sempat mencatat level tertinggi di harga Rp710 per lembar saham, namun langusng merosot ke level Rp670 per lembar saham. Pada pukul 11.00 WIB, saham perseroan kembali naik dan bertahan di level Rp730 per lembar saham.
(rna)