Lahan tebu minim, RI sulit capai swasembada gula

Kamis, 12 Desember 2013 - 12:06 WIB
Lahan tebu minim, RI...
Lahan tebu minim, RI sulit capai swasembada gula
A A A
Sindonews.com - Indonesia hingga kini masih sulit untuk dapat mewujudkan swasembada gula. Produksi gula nasional dari 63 pabrik gula di Indonesia maksimal hanya menghasilkan 2,66 juta ton per tahun. Padahal, kebutuhan gula secara nasional sebesar 5,7 juta ton per tahun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI), Tito Pranolo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan gula nasional, dibutuhkan 5,7 juta ton gula per tahun. Rinciannya, untuk gula konsumsi sebanyak 2,7-2,9 juta ton per tahun.
Sementara, sisanya untuk industri makanan, miuman dan farmasi.

"Untuk swasembada gula, kita masih sangat jauh," katanya dalam keterangan pers seminar nasional 'Arah Baru Kebijakan Pergulaan Nasional' di Yogyakarta, Kamis (12/12/2013).

Menurutnya, salah satu penyabab Indonesia tidak mampu memenuhi kebutuhan gula nasional karena keterbatasan lahan tebu. Sejauh ini, lahan tebu di Indonesia hanya 450 ribu hektare (ha), sekitar 200 ribu ha milik petani. "Dengan luas lahan yang ada, tidak mungkin bisa menghasilkan 5,7 juta ton tebu per tahun," ujarnya.

Untuk memenuhi 5,7 juta ton tebu per tahun, Indonesia membutuhkan tambahan lahan tebu seluas 350 ribu ha. "Persoalannya tidak mungkin tambahan lahan itu dilakukan di Pulau Jawa. Yang paling mungkin di luar Jawa, seperti Sumatera bagian bawah (selatan)," ungkap dia.

Untuk mendukung swasembada gula, sebenarnya tidak hanya penyediaan tambahan lahan untuk tebu. Namun yang tidak kalah penting adalah ditingkat regulasi tentang sistem pergulaan nasional. Sejauh ini regulasi hanya setingkat surat keputusan (SK) Menteri Perindustrian dan Perdagangan, yakni No 527/MPP/Kpts/9/2003.

Tito mengatakan, regulas tersebut sudah tidak up to date karena sudah diundangkan lebih dari 10 tahun. "Kebijakan itu kurang compatible. Mengigat gula sangat strategis, kita membutuhkan kebijakan setingkat inpres (instruksi presiden)," jelasnya.

Sementara, Anggota Tim Ahli AGI Adig Suwandi mengatakan, industri gula merupakan salah satu dari 32 industri prioritas nasional. Namun swasembada gula sampai saat ini belum tercapai.

Adig mejelaskan, produksi gula nasional dari 63 pabrik gula selama 10 tahun terakhir masih fluktuatif antara 1,6 sampai 2,6 juta ton. Produksi tertinggi dicapai pada 2008 sebanyak 2,66 juta ton. "Setelah itu mengalami penurunan, pada 2012 hanya 2,59 juta ton. Sedangka pada 2013 ini diprediksi hanya 2,39 juta ton," jelasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0865 seconds (0.1#10.140)