IHSG sulit bangkit karena aksi jual marak

Jum'at, 13 Desember 2013 - 08:21 WIB
IHSG sulit bangkit karena aksi jual marak
IHSG sulit bangkit karena aksi jual marak
A A A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan akan berada pada support 4.186-4.196 dan resistance 4.227-4.238.

"Berpola menyerupai evening doji star dekati lower bollinger bands (LBB). MACD menurun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic mulai down reversal meski terbatas," kata Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada, Jumat (13/13/2013).

Dia menjelaskan, laju IHSG kembali berada di bawah kisaran target support 4.238-4.245 seiring maraknya sentimen negatif, sehingga memberikan gambaran masih akan terjadinya aksi jual. IHSG pun akan sulit bangkit dengan maraknya aksi jual tersebut.

Meski Bank Indonesia (BI) kemarin memutuskan tetap mempertahankan BI Rate di level 7,5 pesren, namun belum cukup membawa IHSG ke zona hijau. Pelaku pasar memang sempat merespon positif bahwa BI rate sesuai dengan ekspektasi mereka yang tidak berubah, namun di sisi lain ternyata laju bursa saham Asia kurang mendukung.

Bursa saham Asia kemarin berada di zona merah seiring imbas sentimen pembahasan anggaran AS dan tapering off stimulus The Fed. Hal ini ditambah laju rupiah yang masih mengalami pelemahan dengan sentimen dari AS tersebut, sehingga rilis BI Rate seolah-olah hanya dianggap angin lalu.

Di samping itu, pembukaan pasar saham Eropa yang negatif turut melemahkan laju IHSG. Sepanjang perdagangan kemarin, IHSG menyentuh level 4.248,34 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan menyentuh level 4.212,22 (level terendahnya) jelang preclosing dan berakhir di level 4.212,22.

Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett sell dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett buy.

Sentimen yang sama masih menerpa laju bursa saham Asia dimana pelaku pasar kian merespon negatif isu tapering off stimulus The Fed akan dilakukan bulan ini.

Tak terelakkan lagi, aksi jual pun masih mewarnai laju bursa saham Asia. Rilis stabilnya unemployment rate Australia dan tetapnya suku bunga Korea Selatan seperti halnya suku bunga acuan Indonesia yang tidak berubah tidak mampu mengimbangi aksi jual yang terjadi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7148 seconds (0.1#10.140)