IHSG mengindikasikan koreksi lanjutan
A
A
A
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi masih akan mengalami koreksi lanjutan. IHSG diproyeksi bergerak dalam kisaran 4.080-4.183.
“Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation,“ kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Selasa (17/12/2013).
Kendati menunjukkan pelemahan lanjutan, Edwin menuturkan, dalam sisa delapan hari perdagangan menjelang penutupan tahun 2013, salah satu harapan akan adanya keajaiban adalah Selasa ini merujuk kenaikan tajam Dow Jones semalam sebesar 129,53 poin (0,82 persen) dan EIDO:US sebesar 0,5 persen.
Hal itu terjadi di tengah masih gagah perkasanya dolar Amerika Serikat (USD) atas rupiah di atas Rp12.000 dan nampaknya USD berpotensi terus menguat memasuki tahun 2014.
Sementara setelah selama dua pekan Dow Jones turun tajam sebesar 331,05 poin (2,06 persen), akhirnya di awal pekan Dow mengalami technical rebound sebesar 129,53 poin (0,82 persen) ditutup di level 15.884,89.
Ini terjadi sehari menjelang FOMC Meeting terakhir di tahun 2013 dan pengumuman apakah akan ada tapering atau tidak. Melonjaknya Dow Jones disertai kenaikan The Vix 19 persen ditutup di level 16,06.
Kenaikan tersebut didorong membaiknya data industrial production bulan November yang naik 1,1 persen, lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 0,4 persen serta kenaikan tajam survei dari Markit Economic yang mengungkapkan Indeks Euro-Area Manufacturing bulan Desember tertinggi selama 31 bulan terakhir serta US productivity meningkat 3 persen di kuartal III/2013.
“Pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation,“ kata Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang, Selasa (17/12/2013).
Kendati menunjukkan pelemahan lanjutan, Edwin menuturkan, dalam sisa delapan hari perdagangan menjelang penutupan tahun 2013, salah satu harapan akan adanya keajaiban adalah Selasa ini merujuk kenaikan tajam Dow Jones semalam sebesar 129,53 poin (0,82 persen) dan EIDO:US sebesar 0,5 persen.
Hal itu terjadi di tengah masih gagah perkasanya dolar Amerika Serikat (USD) atas rupiah di atas Rp12.000 dan nampaknya USD berpotensi terus menguat memasuki tahun 2014.
Sementara setelah selama dua pekan Dow Jones turun tajam sebesar 331,05 poin (2,06 persen), akhirnya di awal pekan Dow mengalami technical rebound sebesar 129,53 poin (0,82 persen) ditutup di level 15.884,89.
Ini terjadi sehari menjelang FOMC Meeting terakhir di tahun 2013 dan pengumuman apakah akan ada tapering atau tidak. Melonjaknya Dow Jones disertai kenaikan The Vix 19 persen ditutup di level 16,06.
Kenaikan tersebut didorong membaiknya data industrial production bulan November yang naik 1,1 persen, lebih tinggi dari konsensus ekonom sebesar 0,4 persen serta kenaikan tajam survei dari Markit Economic yang mengungkapkan Indeks Euro-Area Manufacturing bulan Desember tertinggi selama 31 bulan terakhir serta US productivity meningkat 3 persen di kuartal III/2013.
(rna)