Pemerintah dorong investasi TPT ke Jabar Timur
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong investasi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) ke Jabar Timur sejalan pengembangan insfrastruktur ke kawasan tersebut.
Ketua Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar, Dadang Ma'soem mengaku, investasi industri padat karya seperti TPT masih terkonsentrasi di Jabar Tengah dan Jabar Barat seperti Bandung Raya, Bekasi, dan Purwakarta.
"Kita dorong agar investasi tekstil mengarah ke Jabar Timur seperti Majalengka dan lainnya. Apalagi di kawasan tersebut sedang dibangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sehingga akses insfrastruktur lebih mudah," jelas Dadang pada acara Forum Asia Non-Woven Fabric Association (ANFA) di BCC Kota Bandung, Selasa (17/12/2013).
Kawasan Jabar Timur dinilai masih memiliki lahan cukup luas dan memadai. Kenaikan upah minum kota (UMK) di Jabar Timur juga masih cukup terjangkau industri padat karya, ketimbangan kawasan industri di Jabar Barat seperti Karawang dan Bekasi atau Bandung Raya.
"Kita berharap pada 2014 investasi TPT tumbuh seperti 2012 sekitar 279 persen dan masuk ke Jabar Timur," beber dia.
Selama ini, kata dia, investasi TPT masih terkonsentrasi di Kabupaten Bandung senilai Rp3,64 tiliun sebanyak 78 proyek, Bekasi Rp3,42 triliun untuk 34 proyek, dan Purwakarta Rp2,2 triliun untuk 29 proyek.
Kendati kondisi ekonomi global dan nasional kurang menjanjikan, namun pihaknya optimistis investor tetap melirik Jawa Barat. Beberapa negara yang akan dibidik Jabar yaitu China, Taiwan, dan Singapura.
"Sektor non woven menjadi salah satu bidikan kita agar masuk ke Jabar, karena industri ini masih sangat kecil," pungkas dia.
Ketua Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Jabar, Dadang Ma'soem mengaku, investasi industri padat karya seperti TPT masih terkonsentrasi di Jabar Tengah dan Jabar Barat seperti Bandung Raya, Bekasi, dan Purwakarta.
"Kita dorong agar investasi tekstil mengarah ke Jabar Timur seperti Majalengka dan lainnya. Apalagi di kawasan tersebut sedang dibangun Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), sehingga akses insfrastruktur lebih mudah," jelas Dadang pada acara Forum Asia Non-Woven Fabric Association (ANFA) di BCC Kota Bandung, Selasa (17/12/2013).
Kawasan Jabar Timur dinilai masih memiliki lahan cukup luas dan memadai. Kenaikan upah minum kota (UMK) di Jabar Timur juga masih cukup terjangkau industri padat karya, ketimbangan kawasan industri di Jabar Barat seperti Karawang dan Bekasi atau Bandung Raya.
"Kita berharap pada 2014 investasi TPT tumbuh seperti 2012 sekitar 279 persen dan masuk ke Jabar Timur," beber dia.
Selama ini, kata dia, investasi TPT masih terkonsentrasi di Kabupaten Bandung senilai Rp3,64 tiliun sebanyak 78 proyek, Bekasi Rp3,42 triliun untuk 34 proyek, dan Purwakarta Rp2,2 triliun untuk 29 proyek.
Kendati kondisi ekonomi global dan nasional kurang menjanjikan, namun pihaknya optimistis investor tetap melirik Jawa Barat. Beberapa negara yang akan dibidik Jabar yaitu China, Taiwan, dan Singapura.
"Sektor non woven menjadi salah satu bidikan kita agar masuk ke Jabar, karena industri ini masih sangat kecil," pungkas dia.
(izz)