Kemendag dukung Sistem Resi Gudang di Malang
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Sutriono Edi bersama Bupati Malang Rendra Kresna hari ini menghadiri peresmian dan penyerahan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG) yang merupakan realisasi program Dana Alokasi Khusus (DAK) 2012, di Kabupaten Malang, Jawa Timur.
"Salah satu komitmen Kemendag untuk membantu peningkatan perekonomian daerah, salah satunya melalui pembangunan gudang di Kabupaten Malang, Jatim. Gudang tersebut selesai pembangunannya pada akhir 2012 dan dibangun dengan dana DAK 2012," ujar Sutriono dalam rilisnya, Kamis (19/12/2013).
SRG, lanjut dia, merupakan salah satu instrumen penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan. SRG dapat memfasilitasi pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha dengan agunan inventori (komoditas yang disimpan di gudang) yang dimiliki pelaku usaha, terutama kolompok tani dan UKM.
Resi gudang diterbitkan oleh pengelola gudang dan dapat dijadikan agunan sepenuhnya tanpa dipersyaratkan adanya agunan lainnya. Dalam hal ini, pelaku usaha dapat menjaminkan resi gudang untuk memperoleh modal kerja dan kebutuhan pembiayaan.
"Efisiensi perdagangan dapat tercapai jika didukung iklim usaha kondusif dengan tersedianya dan tertatanya sistem pembiayaan perdagangan yang dapat diakses setiap pelaku usaha terutama petani dan UKM," jelasnya.
"Salah satu komitmen Kemendag untuk membantu peningkatan perekonomian daerah, salah satunya melalui pembangunan gudang di Kabupaten Malang, Jatim. Gudang tersebut selesai pembangunannya pada akhir 2012 dan dibangun dengan dana DAK 2012," ujar Sutriono dalam rilisnya, Kamis (19/12/2013).
SRG, lanjut dia, merupakan salah satu instrumen penting dan efektif dalam sistem pembiayaan perdagangan. SRG dapat memfasilitasi pemberian pembiayaan kepada pelaku usaha dengan agunan inventori (komoditas yang disimpan di gudang) yang dimiliki pelaku usaha, terutama kolompok tani dan UKM.
Resi gudang diterbitkan oleh pengelola gudang dan dapat dijadikan agunan sepenuhnya tanpa dipersyaratkan adanya agunan lainnya. Dalam hal ini, pelaku usaha dapat menjaminkan resi gudang untuk memperoleh modal kerja dan kebutuhan pembiayaan.
"Efisiensi perdagangan dapat tercapai jika didukung iklim usaha kondusif dengan tersedianya dan tertatanya sistem pembiayaan perdagangan yang dapat diakses setiap pelaku usaha terutama petani dan UKM," jelasnya.
(izz)