Kemenperin prioritaskan pengembangan industri mineral

Senin, 23 Desember 2013 - 19:38 WIB
Kemenperin prioritaskan...
Kemenperin prioritaskan pengembangan industri mineral
A A A
Sindonews.com - Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Benny Wachyudi mengatakan, tahun depan kementeriannya akan memprioritaskan pengembangan industri mineral.

"Kami lakukan koordinasi untuk melakukan penghiliran sektor mineral ini. Ke depan kita bisa mendorong nilai tambah mineral yang selama ini kita ekspor bahan mentah," kata Benny saat juma pers akhir tahun Kemenperin di Jakarta, Senin (23/12/2013).

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Kementerian ESDM untuk memetakan ulang kebutuhan gas industri dalam jangka panjang. Sehingga, diharapkan kebutuhan gas untuk industri tahun depan dapat dicukupi dengan baik.

Menteri Perhubungan, MS Hidayat mengatakan, pertumbuhan industri non migas pada 2014 diperkirakan mencapai 6,4 persen. Optimisme tersebut didorong dengan membaiknya perekonomian negara maju serta tingginya pertumbuhan industri hingga kuartal III/2013.

Menurutnya, pertumbuhan industri tahun depan akan disokong oleh industri logam dasar besi dan baja, industri alat angkutan, mesin dan peralatannya, industri tekstil, barang kulit dan alas kaki.

"Bahkan jika upaya-upaya maksimal bisa dilakukan, industri non migas diperkirakan tumbuh menjadi 6,8 persen," kata Hidayat dalam kesempatan yang sama.

Industri logam dasar dan besi baja diproyeksikan akan tumbuh 10,3 persen. Pertumbuhan ini didukung adanya pabrik baja PT Krakatau Posco yang telah diresmikan hari ini. Industri alat angkutan, mesin dan peralatannya diperkirakan akan tumbuh 10,2 persen, sedangkan industri tekstil, barang kulit dan alas kaki diproyeksikan menyumbang 5,8 persen.

Dengan pertumbuhan industri non migas tersebut, maka pertumbuhan sektor industri pengolahan secara keseluruhan diperkirakan bisa mencapai 5,8-6,2 persen pada 2014. Dengan demikian, Hidayat juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5,7-6,1 persen.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0783 seconds (0.1#10.140)