Thailand catat defisit perdagangan USD557 juta
Thailand catat defisit perdagangan USD557 juta
A
A
A
Sindonews.com - Departemen Perdagangan Thailand melaporkan defisit perdagangan yang dialami negara pada November 2013, sebesar USD557 juta.
Dilansir dari Nasdaq, Rabu (25/12/2013), Sekretaris Tetap Departemen Perdagangan Thailand, Srirat Rastapana mengungkapkan, ekspor turun 4,08 persen menjadi USD18,75 miliar. Sementara impor susut 8,60 persen menjadi USD19,31 miliar.
Nilai ekspor untuk Januari-November 2013 adalah USD21,90 miliar - kontraksi 0,49 persen on year, dan impor berkurang 1,22 persen menjadi USD231,99 miliar on year. "Defisit perdagangan dalam 11 bulan pertama adalah USD21,90 miliar," kata Sritat.
Sebelumnya, Thailand memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, setelah pembacaan pada kuartal terakhir kurang dari perkiraan analis dan ekspor melemah.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand naik 1,3 persen dalam tiga bulan hingga September dari kuartal sebelumnya.
Namun secara tahunan, PDB hanya tumbuh 2,7 persen dari 2012, lebih kecil dibandingkan estimasi median yang disurvei Bloomberg terhadap 15 analis, yakni 2,9 persen.
Dilansir dari Nasdaq, Rabu (25/12/2013), Sekretaris Tetap Departemen Perdagangan Thailand, Srirat Rastapana mengungkapkan, ekspor turun 4,08 persen menjadi USD18,75 miliar. Sementara impor susut 8,60 persen menjadi USD19,31 miliar.
Nilai ekspor untuk Januari-November 2013 adalah USD21,90 miliar - kontraksi 0,49 persen on year, dan impor berkurang 1,22 persen menjadi USD231,99 miliar on year. "Defisit perdagangan dalam 11 bulan pertama adalah USD21,90 miliar," kata Sritat.
Sebelumnya, Thailand memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini, setelah pembacaan pada kuartal terakhir kurang dari perkiraan analis dan ekspor melemah.
Badan Pembangunan Ekonomi dan Sosial Nasional melaporkan Produk Domestik Bruto (PDB) Thailand naik 1,3 persen dalam tiga bulan hingga September dari kuartal sebelumnya.
Namun secara tahunan, PDB hanya tumbuh 2,7 persen dari 2012, lebih kecil dibandingkan estimasi median yang disurvei Bloomberg terhadap 15 analis, yakni 2,9 persen.
(dmd)
Explore More