SKK Migas imbau pemerintah bangun kilang minyak lagi
A
A
A
Sindonews.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Migas (SKK Migas) mengimbau pemerintah agar mulai memikirkan untuk membangun kilang minyak lagi.
Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro menyebut kerugian pemerintah dari subsidi BBM dan impor minyak dapat diperbaiki dengan cara membangun kilang minyak yang telah lama tidak dilakukan pemerintah.
"Jadi nantinya pemerintah tidak harus mengimpor BBM lagi, namun bisa dalam bentuk minyak mentah saja," terang Elan di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Elan juga memberikan hitung-hitungan impor BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah masih merugikan ketimbang membuat kilang di dalam negeri untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM.
Dia menerangkan, harga kisaran harga BBM impor range-nya antara USD120 sampai USD125 per barel ekuivalen dengan membeli BBM Rp10 ribu per liter (keekonomian).
"Sedangkan di sisi lain kalau kita hanya impor minyak mentahnya saja maka kita hanya akan membayar minyak mentah USD100 per barel yang mana itu lebih murah karena diolah di kilang kita sendiri," pungkas Elan.
Kepala Humas SKK Migas Elan Biantoro menyebut kerugian pemerintah dari subsidi BBM dan impor minyak dapat diperbaiki dengan cara membangun kilang minyak yang telah lama tidak dilakukan pemerintah.
"Jadi nantinya pemerintah tidak harus mengimpor BBM lagi, namun bisa dalam bentuk minyak mentah saja," terang Elan di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (30/12/2013).
Elan juga memberikan hitung-hitungan impor BBM bersubsidi yang dilakukan pemerintah masih merugikan ketimbang membuat kilang di dalam negeri untuk mengolah minyak mentah menjadi BBM.
Dia menerangkan, harga kisaran harga BBM impor range-nya antara USD120 sampai USD125 per barel ekuivalen dengan membeli BBM Rp10 ribu per liter (keekonomian).
"Sedangkan di sisi lain kalau kita hanya impor minyak mentahnya saja maka kita hanya akan membayar minyak mentah USD100 per barel yang mana itu lebih murah karena diolah di kilang kita sendiri," pungkas Elan.
(gpr)