HSBC: PMI manufaktur China Desember melambat

Sindonews.com - Indeks manufaktur China tumbuh di laju paling lambat dalam tiga bulan pada Desember 2013, karena permintaan barang-barang di dalam negeri berkurang, menambah kekhawatiran atas pemulihan di ekonomi terbesar kedua dunia tersebut.

Indeks manajer pembelian (PMI) yang disurvei perbankan HSBC, melacak aktivitas manufaktur di pabrik dan bengkel China, datang di angka 50,5 poin pada bulan lalu, tidak berubah dari pembacaan awal dua pekan sebelumnya. Angka di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sementara apa pun di bawah sinyal kontraksi.

Angka pada Desember turun 3 persentase poin, dari 50,8 poin pada November, menandai pertumbuhan terlemah sejak September yang menyentuh angka 50,2 poin.

Saham China di hari pertama perdagangan 2014 jatuh setelah pengumuman ini, dengan indeks Shanghai ditutup turun 0,31 persen.

"Data menunjukkan bahwa ekonomi melayang sedikit ke bawah dan sektor manufaktur tidak terlalu kuat," kata analis Zheshang Securities, Zhang Yanbing, seperti dilansir dari AFP, Kamis (2/1/2014).

Sebelumnya, Biro Statistik Nasional China (RBS) mengumumkan, PMI melambat menjadi 51,0 poin pada bulan lalu dari 51,4 ​​poin pada November.

"Survei PMI terbaru sinyal ada penurunan luas dalam aktivitas manufaktur pada akhir 2013," kata Mark Williams, kepala ekonom Asia dari Capital Economics.

HSBC mencatat, pesanan baru, komponen pembacaan PMI naik di laju yang lebih lambat fraksional dari November, dengan bisnis dari luar negeri membukukan penurunan marjinal untuk pertama kalinya dalam empat bulan.