Pengusaha rumah makan terancam gulung tikar
A
A
A
Sindonews.com - Kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram (kg) mengancam para pengusaha warung makan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka mengeluh dan terancam gulung tikar, sehingga harus berpikir untuk mensiasati harga makanan agar tetap terjangkau pelanggannya.
Sejumlah pemilik warung makan perasmanan mensiasatinya dengan berbagai cara. Diantaranya, menaikkan harga makanan atau mengganti pemakaian elpiji dari ukuran 12 kg ke 3 kg. Karena dinilai sama jika memakai tabung gas elpiji 3 kg dengan empat tabung yang harganya hanya mencapai Rp60 ribu.
Kenaikan tabung gas elpiji ukuran 12 kg membuat sejumlah pemilik warung makan menjerit, bahkan terancam gulun tikar. Seperti yang dialami sejumlah pengusaha warung makan perasmanan di Jalan Recing Center, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Di wilayah ini, para pemilik warung makan mensiasati harga makanan mereka dengan berbagai cara, agar tetap terjangkau oleh pelanggan yang umumnya golongan menegah ke bawah atau pelajar dan mahasiswa.
Salah satunya dengan menaikkan harga makanan mereka dari harga sebelumnya Rp10 ribu dalam satu porsinya menjadi Rp13 ribu per porsi atau prosi ukuran Rp5 ribu dinaikkan menjadi Rp8 ribu. "Kita naikkan sedikit harganya," kata Ria, pengusaha warung makan di Makassar, Senin (6/1/2014).
Namun, salah satu pengusaha warung makan lainnya dengan, Fatimah, mensiasatinya dengan cara lain. Pemilik warung makan ini tidak menaikkan harga menu makanan yang dijualnya, namun pemakain tabung yang dulunya menggunakan ukuran 12 kg diganti dengan 3 kg, lantaran lebih murah dan hemat.
Dalam hitungannya, jika tetap menggunakan tabung ukuran 12 kg haraganya cukup tinggi yakni Rp150 ribu per tabung. "Jika menggunakan tabung 3 kg yang harganya Rp15 ribu, saya cukup menggunakan empat tabung ukuran 3 kg dan beratnya sudah 12 kg dengan harga Rp60 ribu," ujar fatimah.
Karena itu, dua buah tabung ukuran 12 kg miliknya saat ini tidak digunakan lagi. Karena telah beralih ke pemakaian tabung 3 kg, agar harga makanan yang dijulanya tidak berubah harga.
Sejumlah pemilik warung makan perasmanan mensiasatinya dengan berbagai cara. Diantaranya, menaikkan harga makanan atau mengganti pemakaian elpiji dari ukuran 12 kg ke 3 kg. Karena dinilai sama jika memakai tabung gas elpiji 3 kg dengan empat tabung yang harganya hanya mencapai Rp60 ribu.
Kenaikan tabung gas elpiji ukuran 12 kg membuat sejumlah pemilik warung makan menjerit, bahkan terancam gulun tikar. Seperti yang dialami sejumlah pengusaha warung makan perasmanan di Jalan Recing Center, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Di wilayah ini, para pemilik warung makan mensiasati harga makanan mereka dengan berbagai cara, agar tetap terjangkau oleh pelanggan yang umumnya golongan menegah ke bawah atau pelajar dan mahasiswa.
Salah satunya dengan menaikkan harga makanan mereka dari harga sebelumnya Rp10 ribu dalam satu porsinya menjadi Rp13 ribu per porsi atau prosi ukuran Rp5 ribu dinaikkan menjadi Rp8 ribu. "Kita naikkan sedikit harganya," kata Ria, pengusaha warung makan di Makassar, Senin (6/1/2014).
Namun, salah satu pengusaha warung makan lainnya dengan, Fatimah, mensiasatinya dengan cara lain. Pemilik warung makan ini tidak menaikkan harga menu makanan yang dijualnya, namun pemakain tabung yang dulunya menggunakan ukuran 12 kg diganti dengan 3 kg, lantaran lebih murah dan hemat.
Dalam hitungannya, jika tetap menggunakan tabung ukuran 12 kg haraganya cukup tinggi yakni Rp150 ribu per tabung. "Jika menggunakan tabung 3 kg yang harganya Rp15 ribu, saya cukup menggunakan empat tabung ukuran 3 kg dan beratnya sudah 12 kg dengan harga Rp60 ribu," ujar fatimah.
Karena itu, dua buah tabung ukuran 12 kg miliknya saat ini tidak digunakan lagi. Karena telah beralih ke pemakaian tabung 3 kg, agar harga makanan yang dijulanya tidak berubah harga.
(izz)