Elpiji 12 kg naik, pengusaha jasa boga pangkas kualitas
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa boga Indonesia (APJI) Depok, Firdaus mengaku, dampak dari kenaikan harga elpiji 12 kilogram (kg) selama enam hari terakhir sejak 1 Januari 2014 membuat pelaku usaha kesulitan.
Ia mengaku kesulitan mencari gas tabung elpiji 12 kg. Terlebih lagi, harga pertabungnya mencapai Rp134 ribu. Padahal, sebelumnya Rp80 ribuan dan dalam setiap harinya membutuhkan 10 tabung gas elpiji ukuran 12 kg.
"Kita paling terkena dampaknya. Memang, paling banyak membutuhkan. Kalau begini, pusing juga kita," terangnya kepada wartawan, Senin (6/1/2014).
Firdaus mengaku dengan adanya kenaikan harga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pabrik. Menurutnya, ketentuan UU bahwa perusahaan harus menyediakan makanan untuk pekerja sebesar 1400 kalori.
Namun, dengan kondisi tersebut terpaksa ia harus menguranginya atau sekitar 900 kalori. Salah satunya, dengan menyiasati ukurannya. Misalnya, kalau ayam dipotong sepuluh dan saat ini bisa menjadi 12 potong.
"Kita berharap kondisi ini bisa stabil lagi. Di bawah binaan kita ada 70-an pelaku usaha. Dan keputusannya kan memang harganya naik enggak terlampau tinggi, sebab, usaha kita di sini," paparnya.
Ia mengaku kesulitan mencari gas tabung elpiji 12 kg. Terlebih lagi, harga pertabungnya mencapai Rp134 ribu. Padahal, sebelumnya Rp80 ribuan dan dalam setiap harinya membutuhkan 10 tabung gas elpiji ukuran 12 kg.
"Kita paling terkena dampaknya. Memang, paling banyak membutuhkan. Kalau begini, pusing juga kita," terangnya kepada wartawan, Senin (6/1/2014).
Firdaus mengaku dengan adanya kenaikan harga, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak pabrik. Menurutnya, ketentuan UU bahwa perusahaan harus menyediakan makanan untuk pekerja sebesar 1400 kalori.
Namun, dengan kondisi tersebut terpaksa ia harus menguranginya atau sekitar 900 kalori. Salah satunya, dengan menyiasati ukurannya. Misalnya, kalau ayam dipotong sepuluh dan saat ini bisa menjadi 12 potong.
"Kita berharap kondisi ini bisa stabil lagi. Di bawah binaan kita ada 70-an pelaku usaha. Dan keputusannya kan memang harganya naik enggak terlampau tinggi, sebab, usaha kita di sini," paparnya.
(gpr)