SBY minta OJK buka akses keuangan masyarakat bawah
A
A
A
Sindonews.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta lembaga keuangan termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) lebih mengakar dengan menciptakan produk-produk kebutuhan masyarakat.
"Presiden mengharapkan industri keuangan nasional di masa-masa mendatang mengakar ke bawah, dengan membuka akses keuangan bagi masyarakat di bawah secara inklusif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Selasa (7/1/2014).
Meski demikian, kata Muliaman, SBY mengharapkan OJK juga memenuhi kebutuhan masyarakat menengah atas yang semakin tinggi, menyediakan produk keuangan, dan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, OJK sudah mulai beroperasi di seluruh Indonesia mulai Banda Aceh hingga Jayapura. Untuk sementara, OJK saat ini menempati gedung BI. Ke depannya, OJK akan terus melakukan penguatan di daerah, baik dalam pengawasan perbankan maupun melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.
Sementara, Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, bahwa saat ini OJK telah menjadi lembaga keuangan yang utuh, telah menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan pasar modal, kegiatan lembaga keuangan non bank, mengawasi kegiatan perbankan sesuai yang diatur UU OJK.
Pada pertemuan dengan Presiden SBY itu, jajaran pimpinan Bank Indonesia (BI) dan Dewan Komisioner OJK melaporkan kepada SBY perihal pengalihan fungsi pengawasan perbankan dari BI kepada OJK, yang sudah mulai berjalan sejak 31 Desember 2013.
"Presiden mengharapkan industri keuangan nasional di masa-masa mendatang mengakar ke bawah, dengan membuka akses keuangan bagi masyarakat di bawah secara inklusif," kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D Hadad seperti dikutip dari situs resmi Setkab, Selasa (7/1/2014).
Meski demikian, kata Muliaman, SBY mengharapkan OJK juga memenuhi kebutuhan masyarakat menengah atas yang semakin tinggi, menyediakan produk keuangan, dan pembiayaan pembangunan infrastruktur.
Menurutnya, OJK sudah mulai beroperasi di seluruh Indonesia mulai Banda Aceh hingga Jayapura. Untuk sementara, OJK saat ini menempati gedung BI. Ke depannya, OJK akan terus melakukan penguatan di daerah, baik dalam pengawasan perbankan maupun melakukan edukasi keuangan kepada masyarakat luas.
Sementara, Gubernur BI Agus Martowardojo menjelaskan, bahwa saat ini OJK telah menjadi lembaga keuangan yang utuh, telah menjalankan tugas dan fungsinya di bidang pengawasan pasar modal, kegiatan lembaga keuangan non bank, mengawasi kegiatan perbankan sesuai yang diatur UU OJK.
Pada pertemuan dengan Presiden SBY itu, jajaran pimpinan Bank Indonesia (BI) dan Dewan Komisioner OJK melaporkan kepada SBY perihal pengalihan fungsi pengawasan perbankan dari BI kepada OJK, yang sudah mulai berjalan sejak 31 Desember 2013.
(izz)