ADB-Stanchart kerja sama pembiayaan USD800 juta
A
A
A
Sindonews.com - Asian Development Bank (ADB) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Standard Chartered Bank (Stancart) untuk mendukung pembiayaan jaringan distribusi di Asia senilai USD800 juta.
Pembiayaan ini sebagian besar akan dinikmati oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang memasok bahan baku kepada perusahaan-perusahaan besar, baik untuk produksi barang setengah jadi maupun barang jadi dan juga untuk penjualan retail.
Dalam perjanjian kerja sama ini, ADB dan Standard Chartered akan berbagi risiko dalam transaksi. Hal ini akan mendukung pembangunan jaringan distribusi di Asia, termasuk antara Asia dengan kawasan lain di dunia.
"Kesenjangan pasar untuk pembiayaan jaringan distribusi memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, ADB memasuki wilayah ini," kata Head of Trade Finance ADB, Steven Beck dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (9/1/2013).
Didukung dengan penilaian kredit AAA, program SCF dari ADB melengkapi kesuksesan program pembiayaan perdagangan atau Trade Finance Program (TFP).
Berbeda dengan inisiatif TFP, dimana kesenjangan pasar ditutupi dengan penyediaan jaminan dan pinjaman dari bank, program SCF akan mengambil risiko komersial perusahaan dan meningkatkan likuiditas dalam jaringan distribusi.
Global Head, Liability & RWA Management Standard Chartered Joshua Cohen menyampaikan, kerja sama ini sebagai bukti atas kekuatan pembiayaan perdagangan dan komitmen perusahaannya dalam mendukung jalur perdagangan, yang merupakan urat nadi ekonomi global.
Sebagai bagian dari inisiatif global Clinton atau Clinton Global Initiative, Standard Chartered juga telah memiliki komitmen untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UKM sebesar 45 persen untuk pasar Asia, Afrika dan Timur Tengah dalam kurun waktu lima tahun.
Pembiayaan ini sebagian besar akan dinikmati oleh usaha kecil dan menengah (UKM) yang memasok bahan baku kepada perusahaan-perusahaan besar, baik untuk produksi barang setengah jadi maupun barang jadi dan juga untuk penjualan retail.
Dalam perjanjian kerja sama ini, ADB dan Standard Chartered akan berbagi risiko dalam transaksi. Hal ini akan mendukung pembangunan jaringan distribusi di Asia, termasuk antara Asia dengan kawasan lain di dunia.
"Kesenjangan pasar untuk pembiayaan jaringan distribusi memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Oleh karena itu, ADB memasuki wilayah ini," kata Head of Trade Finance ADB, Steven Beck dalam rilisnya di Jakarta, Kamis (9/1/2013).
Didukung dengan penilaian kredit AAA, program SCF dari ADB melengkapi kesuksesan program pembiayaan perdagangan atau Trade Finance Program (TFP).
Berbeda dengan inisiatif TFP, dimana kesenjangan pasar ditutupi dengan penyediaan jaminan dan pinjaman dari bank, program SCF akan mengambil risiko komersial perusahaan dan meningkatkan likuiditas dalam jaringan distribusi.
Global Head, Liability & RWA Management Standard Chartered Joshua Cohen menyampaikan, kerja sama ini sebagai bukti atas kekuatan pembiayaan perdagangan dan komitmen perusahaannya dalam mendukung jalur perdagangan, yang merupakan urat nadi ekonomi global.
Sebagai bagian dari inisiatif global Clinton atau Clinton Global Initiative, Standard Chartered juga telah memiliki komitmen untuk meningkatkan penyaluran kredit kepada UKM sebesar 45 persen untuk pasar Asia, Afrika dan Timur Tengah dalam kurun waktu lima tahun.
(rna)