Pengusaha muda dukung Bandara Halim dikomersilkan
A
A
A
Sindonews.com - Bandara Udara Halim Perdanakusuma (HPK) melayani penerbangan komersil mulai hari ini. Setelah memulai persiapan sejak akhir 2013 dan diuji coba rabu (8/1/2014), bandara ini dianggap siap melayani rute domestik.
Kepadatan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta membuat Kementerian Perhubungan mengalihkan rute penerbangan domestik ke Bandara Halim. Sebanyak 66 jadwal penerbangan akan dilayani melalui Halim. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengklaim jumlah tersebut mengurangi kepadatan Bandara Soetta sebanyak 10 persen.
Sejauh ini sudah ada empat maskapai yang akan melayani rute domestik dari Halim. Maskapai Citilink menjadi yang pertama terbang dari Halim. Selain Citilink, maskapai lainnya yang akan menghuni Halim adalah Garuda Indonesia, Lion Grup, dan Mandala.
Penggunaan HPK menjadi bandara komersil disambut positif kalangan pengusaha. "Kepadatan Bandara Soetta yang semakin bertambah harus segera diantisipasi. Memanfaatkan Bandara Halim saya rasa langkah yang masuk akal," kata pengusaha muda, Ulung Rusman, Jumat (10/1/2014).
Dia melihat ada geliat bisnis penerbangan yang menjamur di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Memang seharusnya dapat diprediksi pemerintah. "Seolah terjadi pembiaran dalam masalah-masalah Bandara Soetta, ketika dalam posisi terjepit baru pemerintah menyediakan solusi," ujar aktivis 98 ini.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas. Dan seharusnya pemerintah sadar bahwa transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. "Sejauh ini menurut saya pemerintah kurang memperhatikan hal tersebut," kata dia.
Ulung mengatakan, dengan digunakannya Halim sebagai bandara komersil membawa beberapa konsekuensi. Misalnya kepadatan lalu lintas menuju Halim. "Pemerintah harus tanggap akan konsekuensi-konsekuensi tersebut," katanya.
Karena akses menuju Bandara Halim dikenal sebagai salah satu titik kemacetan yang parah di ibu kota. "Jangan sampai muncul masalah baru. Pihak-pihak terkait diharapkan telah memiliki rencana untuk mencegah masalah-masalah tersebut," ujar Ulung.
Kepadatan jadwal penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta membuat Kementerian Perhubungan mengalihkan rute penerbangan domestik ke Bandara Halim. Sebanyak 66 jadwal penerbangan akan dilayani melalui Halim. Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengklaim jumlah tersebut mengurangi kepadatan Bandara Soetta sebanyak 10 persen.
Sejauh ini sudah ada empat maskapai yang akan melayani rute domestik dari Halim. Maskapai Citilink menjadi yang pertama terbang dari Halim. Selain Citilink, maskapai lainnya yang akan menghuni Halim adalah Garuda Indonesia, Lion Grup, dan Mandala.
Penggunaan HPK menjadi bandara komersil disambut positif kalangan pengusaha. "Kepadatan Bandara Soetta yang semakin bertambah harus segera diantisipasi. Memanfaatkan Bandara Halim saya rasa langkah yang masuk akal," kata pengusaha muda, Ulung Rusman, Jumat (10/1/2014).
Dia melihat ada geliat bisnis penerbangan yang menjamur di Indonesia beberapa tahun belakangan ini. Memang seharusnya dapat diprediksi pemerintah. "Seolah terjadi pembiaran dalam masalah-masalah Bandara Soetta, ketika dalam posisi terjepit baru pemerintah menyediakan solusi," ujar aktivis 98 ini.
Menurutnya, Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas. Dan seharusnya pemerintah sadar bahwa transportasi memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa. "Sejauh ini menurut saya pemerintah kurang memperhatikan hal tersebut," kata dia.
Ulung mengatakan, dengan digunakannya Halim sebagai bandara komersil membawa beberapa konsekuensi. Misalnya kepadatan lalu lintas menuju Halim. "Pemerintah harus tanggap akan konsekuensi-konsekuensi tersebut," katanya.
Karena akses menuju Bandara Halim dikenal sebagai salah satu titik kemacetan yang parah di ibu kota. "Jangan sampai muncul masalah baru. Pihak-pihak terkait diharapkan telah memiliki rencana untuk mencegah masalah-masalah tersebut," ujar Ulung.
(izz)