Menkeu klaim defisit transaksi berjalan berhasil diatasi
Jum'at, 10 Januari 2014 - 15:34 WIB
Menkeu klaim defisit transaksi berjalan berhasil diatasi
A
A
A
Sindonews.com - Menteri Keuangan (Menkeu), M Chatib Basri menilai keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan (BI Rate) di tingkat 7,5 persen pada Januari ini sebagai bentuk bahwa pemerintah dan BI pelan-pelan berhasil mengatasi masalah defisit transaksi berjalan.
Chatib juga mengatakan, ekspektasi inflasi 2014 telah ditangani dengan keputusan Gubernur BI Agus Martowardojo untuk menahan BI Rate sebesar 7,5 persen bulan ini.
"Itu sinyal bahwa isu current account (defisit transaksi berjalan) itu cepat atau lambat sudah bisa di address dengan kombinasi policy pemerintah, saya rasa sudah cukup efektif," kata Chatib di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Bahkan Chatib mengungkapkan bahwa defisit 2014 bisa berada di bawah angka 3 persen atau berada di angka 2,5 persen. "Maka nanti pemerintahan baru bisa datang dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat," imbasnya.
Salah satu dampak posisitf lain dari ditahannya BI Rate ini, kata Chatib adalah angka ekspor dan juga surplus neraca perdagangan dapat berlanjut hingga Desember.
"Untuk ekspor saya kira bisa naik dan gejalanya sudah ada dan mulai terlihat di angka (surplus) Oktober kemarin," pungkas Menkeu.
Chatib juga mengatakan, ekspektasi inflasi 2014 telah ditangani dengan keputusan Gubernur BI Agus Martowardojo untuk menahan BI Rate sebesar 7,5 persen bulan ini.
"Itu sinyal bahwa isu current account (defisit transaksi berjalan) itu cepat atau lambat sudah bisa di address dengan kombinasi policy pemerintah, saya rasa sudah cukup efektif," kata Chatib di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (10/1/2014).
Bahkan Chatib mengungkapkan bahwa defisit 2014 bisa berada di bawah angka 3 persen atau berada di angka 2,5 persen. "Maka nanti pemerintahan baru bisa datang dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat," imbasnya.
Salah satu dampak posisitf lain dari ditahannya BI Rate ini, kata Chatib adalah angka ekspor dan juga surplus neraca perdagangan dapat berlanjut hingga Desember.
"Untuk ekspor saya kira bisa naik dan gejalanya sudah ada dan mulai terlihat di angka (surplus) Oktober kemarin," pungkas Menkeu.
(izz)
