Mahal, pedagang bakso oplos daging impor

Senin, 13 Januari 2014 - 16:36 WIB
Mahal, pedagang bakso oplos daging impor
Mahal, pedagang bakso oplos daging impor
A A A
Sindonews.com - Kenaikan harga daging sapi hingga tembus Rp97 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram (kg), berdampak langsung pada pedang bakso. Mereka pun harus mensiasati supaya tidak mengalami kerugian.

Caranya, sebagain pedangan bakso mengoplos daging sapi lokal dengan daging sapi impor yang harganya lebih murah. Selain itu, ada juga yang mengurangi besaran bakso.

Ketua Asosiasi Pendagang Bakso Manunggal Jaya Kota Semarang, Edy Suwarno mengatakan, kebutuhan daging sapi untuk wilayah Kota Semarang, mencapai lebih dari satu ton setiap hari. Sehingga jelas, dengan kenaikan harga daging sapi sangat dirasakan bagi kalangan penjual bakso. Dengan adanya kenaikan tersebut, pedagang mengalami kesulitan.

"Mau tidak mau kita harus putar otak kalau tidak ingin merugi, salah satunya adalah dengan menaikan harga jual," katanya, Senin (13/1/2014).

Dia mengaku, sebagian pedangang bakso sudah menaikkan harga antara Rp1.500-Rp2.000 per porsi. Dengan kenaikan harga tersebut, menjadikan omzet pedagang berkurang, karena pelanggan juga makin berkurang.

Edy mengaku, pedagang bakso keliling paling merasakan dampak dari naiknya harga daging sapi. Karena omzetnya relatif kecil, sehingga banyak pedagang bakso keliling yang memilih banting stir dan menjadi penjual mie ayam atau mie tek-tek. "Bahkan ada juga yang memilih berhenti berjualan," katanya.

Para pedagang bakso berharap pemerintah daerah maupun pusat melakukan tindakan untuk menstabilkan harga daging sapi di pasaran. Menurutnya, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan impor daging sapi. Pasalnya untuk daging impor saat ini masih relatif lebih murah yakni sekitar Rp70 ribu per kg.

"Salah satu caranya adalah pemerintah harus melakukan impor daging sapi, nanti kalau daging lokal sudah stabil baru kemudian impor dihentikan," kata dia.

Salah satu pedagang daging Sapi di Pasar Johar Semarang, Sri Wahyuni mengatakan, harga daging sapi saat ini mencapai Rp90 ribu per kg, naik Rp5 ribu dibandingkan harga sebelumnya Rp85 per kg. Sementara, untuk daging sapi kualitas super harganya mencapai Rp100 ribu per kg.

Kenaikan juga terjadi pada daging kambing dari sebelumnya sekitar Rp95 per kg, kini menjadi Rp100 ribu sampai Rp105 ribu per kg. "Saat ini pedagang tidak berani membeli banyak karena hargannya mahal takut tidak habis," katanya.

Selain mengalami kenaikan, saat ini, kata Sri, pasokan daging sapi dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron, mengalami pengurangan. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah sapi yang dikirim.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8329 seconds (0.1#10.140)