Kenaikan harga mobil diyakini tak pengaruhi penjualan
A
A
A
Sindonews.com - Meski harga mobil naik, sejumlah diler meyakini bahwa hal tersebut tidak akan mempengaruhi penjualan.
Branch Manager Kalla Cokro, Abdul Wahab Ramli mengatakan, pihaknya yakin kenaikan ini tak akan mempengaruhi pertumbuhan penjualan karena masyarakat sudah memahami jika tiap tahun harga mobil naik.
"Di Cokro kami targetkan penjualan 200 unit sebulan. Kami tak revisi target hanya karena ada kenaikan harga," ujarnya.
PT Bosowa Berlian Motor selaku diler mobil Mitsubishi untuk wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT) juga optimis dengan target awal yang sudah ditetapkan.
Head Division Marketing PT Bosowa Berlian Motor, Arief Galib mengatakan, sepanjang 2014, pihaknya menargetkan penjualan sebanyak 10 ribu unit di IBT.
"Semua merek kan mengalami kenaikan. Melihat daya beli juga cukup baik, saya rasa ini tak akan mempengaruhi penjualan," tegasnya.
Arief Galib menuturkan, kenaikan harga tertinggi ada pada truk, khususnya Fuso naik di kisaran Rp10 juta-Rp15 juta. Untuk passenger-nya, Mirage mengalami kenaikan hingga Rp5 juta.
"Memang karena pengaruh menguatnya dolar. Memang sejumlah tipe dirakit di Indonesia tapi material sebagian besar kami datangkan dari Thailand dan Jepang sehingga biaya produksi juga meningkat. Belum lagi ekspedisinya," jelasnya.
Branch Manager Kalla Cokro, Abdul Wahab Ramli mengatakan, pihaknya yakin kenaikan ini tak akan mempengaruhi pertumbuhan penjualan karena masyarakat sudah memahami jika tiap tahun harga mobil naik.
"Di Cokro kami targetkan penjualan 200 unit sebulan. Kami tak revisi target hanya karena ada kenaikan harga," ujarnya.
PT Bosowa Berlian Motor selaku diler mobil Mitsubishi untuk wilayah Indonesia Bagian Timur (IBT) juga optimis dengan target awal yang sudah ditetapkan.
Head Division Marketing PT Bosowa Berlian Motor, Arief Galib mengatakan, sepanjang 2014, pihaknya menargetkan penjualan sebanyak 10 ribu unit di IBT.
"Semua merek kan mengalami kenaikan. Melihat daya beli juga cukup baik, saya rasa ini tak akan mempengaruhi penjualan," tegasnya.
Arief Galib menuturkan, kenaikan harga tertinggi ada pada truk, khususnya Fuso naik di kisaran Rp10 juta-Rp15 juta. Untuk passenger-nya, Mirage mengalami kenaikan hingga Rp5 juta.
"Memang karena pengaruh menguatnya dolar. Memang sejumlah tipe dirakit di Indonesia tapi material sebagian besar kami datangkan dari Thailand dan Jepang sehingga biaya produksi juga meningkat. Belum lagi ekspedisinya," jelasnya.
(gpr)