Rahasia memulai usaha tanpa modal

Minggu, 19 Januari 2014 - 13:23 WIB
Rahasia memulai usaha tanpa modal
Rahasia memulai usaha tanpa modal
A A A
KONDISI ekonomi dan politik di Indonesia dinilai semakin tidak stabil mendekati Pemilu 2014. Di mana pada awal 2014 telah terjadi dua perubahan harga elpiji yang merupakan kebutuhan vital masyarakat.

Masyarakat sempat dikagetkan dengan harga elpiji 12 kilogram (kg) yang naik hingga mencapai Rp4.000 per kg. Namun kebijakan ini direvisi atau diturunkan hingga kenaikan hanya Rp1.000 per kg. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah yang memungkinkan ekonomi masyarakat semakin sulit.

Pakar entrepreneurship dari Medan, Iskandar mengatakan, naik turunnya harga kebutuhan vital ini bukan tidak mungkin akan terjadi kembali hingga akhir 2014. Dia menyarankan agar masyarakat mulai mengubah paradigma dalam mencari penghasilan.

Menurutnya, meskipun mendapat gaji bulanan, bekerja adalah ajang mencari penghasilan yang paling berisiko. "Dengan suasana ekonomi dan politik seperti ini, apalagi berita bencana di mana-mana, bukan tidak mungkin tiba-tiba saja Anda dipecat," kata dia dalam rilisnya, Minggu (19/1/2014).

Iskandar mengatakan, ajang mencari penghasilan yang paling baik adalah dengan menjadi pengusaha. Dengan menjadi pengusaha, roda ekonomi bisa ditentukan sendiri tanpa tergantung dari keputusan bos. "Paling ditendang istri kalau Anda malas," ujarnya.

Dia menegaskan, tidak usah takut bila tidak memiliki modal. Ada beberapa tips 'modal dengkul' yang diberikan oleh Iskandar. Pertama, keberanian memulai usaha tidak berbanding lurus dengan kaya atau miskinnya seseorang.

Kebanyakan orang kaya, kata Iskandar, justru enggan memulai bisnis, karena takut harta yang susah payah mereka kumpulkan akan hangus begitu saja. Makin banyak yang Anda punya justru makin besar ketakutan untuk kehilangan.

Kedua adalah optimisme yang harus dimiliki seseorang yang ingin berusaha tanpa modal. Jika tidak optimis, bagaimana bisa meyakinkan orang lain yang akan diajak berbisnis.

Ketiga, seseroang harus punya kreativitas. Seringkali masyarakat mempunyai paradigma yang salah. Banyak yang berpikir bahwa kreativitas hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu.

"Padahal kreativitas muncul dari perenungan dan evaluasi diri. Coba renungkan, ketika Anda bisa membuat orang lain tertawa bukan berarti Anda seorang pelawak kan?" kata dia.

Keempat empati, yaitu implementasi dari komitmen dan tanggung jawab. Anda harus tahu kapan pelanggan Anda puas atau kecewa dengan pelayanan Anda. Sekali pelanggan kecewa dan tidak segera melakukan tindakan empatis. "Maka percayalah, Anda sudah bangkrut sebelum memulai usaha," ujarnya.

Terakhir adalah koneksi, bahwa tingga di Indonesia adalah suatu keberuntungan. Anda sebaiknya membuat daftar nama, maka akan terkejut melihat jumlah relasi yang Anda kenal. Tinggal Anda pilih dan putuskan, mana yang berpotensi menjadi rekan bisnis Anda.

Menurut Iskandar, lima hal tersebut seolah mudah untuk dilakukan. "Hal yang enak biasanya tidak baik, begitu pula hal yang baik biasanya tidak enak untuk dilakukan. Itulah pengusaha, mau melakukan yang tidak enak untuk hal yang baik," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1091 seconds (0.1#10.140)