General Electric raih USD1 miliar di 24 negara
A
A
A
Sindonews.com - Untuk pertama kalinya, General Electric (GE) meraih pendapatan sebesar USD1 miliar di 24 negara. Termasuk pasar yang berkembang pesat seperti Indonesia.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian dunia mengenai GE9X, mesin jet terbaru dari GE untuk pesawat Boeing generasi 777X. Dengan memiliki 11 meter fan diameter, GE9X akan menjadi mesin jet terbesar yang pernah dibangun.
Meskipun mesin tersebut masih dalam pengembangan dan tidak akan berjalan dalam pelayanan sampai 2020, mesin jet terbesar di dunia tersebut telah mencetak komitmen pelanggan terbesar dalam sejarah GE Aviation.
Sampai saat ini, berbagai perusahaan maskapai penerbangan seperti Emirates, Etihad Airways, Lufthansa, Cathay Pacific, dan Qatar Airways telah berkomitmen untuk menggunakan 550 mesin GE9X senilai USD21 miliar (daftar harga Amerika Serikat).
Hebatnya, fakta bahwa tidak adanya pelanggan dari Amerika Serikat menandakan dan menegaskan bahwa realitas serta sifat ekonomi yang berubah dan telah meningkatkan bisnis GE secara global.
"Perkembangan bisnis kami sudah sangat jauh, memulai perusahaan dengan 70 persen bisnis yang diperoleh dari Amerika Serikat satu dekade lalu, menjadi sebuah perusahaan yang saat ini memiliki 65 persen bisnis di luar Amerika Serikat," ungkap Chairman dan CEO GE Jeff Immelt, dalam siaran persnya, Senin (20/1/2014).
Mesin GE9X adalah contoh sempurna dari keduanya. Di bawah kepemimpinan Immelt, GE telah banyak berinvestasi dalam pertumbuhan organik. Satu dekade lalu, GE selalu menghabiskan 2 persen dari pendapatan khusus untuk penelitian dan pengembangan (research & development).
Saat ini, GE menghabiskan 5 sampai 6 persen. Sebagai hasilnya, GE9X akan mencakup teknologi seperti pencetakan 3D, berbagai komponen yang terbuat dari bahan futuristik yang disebut Ceramic Matrix Composites (CMC), yang dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi daripada paduan canggih lainnya, serta generasi keempat komposit karbon fan blades.
Bila nanti GE9X akan siap memasuki pelayanan, komposit ringan pada fan blades dari GE, yang sudah berada di dalam mesin GE90 dan GEnx, akan dapat memadai penerbangan selama 100 juta jam terbang. Hingga kini, tidak ada produsen mesin jet lainnya yang beroperasi dengan memiliki komposit fan blade seperti GE.
Selama dekade terakhir, GE telah meraih pendapatan tiga kali lipat dari pasar global dan tren tersebut sedang meroket secara cepat. Pada 2012, GE mencapai lebih dari US$ 1 miliar dalam pendapatan di 18 negara.
Tahun lalu, angka tersebut melonjak menjadi 24 negara, termasuk pasar berkembang seperti Aljazair, Turki dan Indonesia. "Jika saya hanya mengambil satu hal yang patut saya banggakan, hal itu mungkin adalah jejak global GE," pungkas Immelt.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian dunia mengenai GE9X, mesin jet terbaru dari GE untuk pesawat Boeing generasi 777X. Dengan memiliki 11 meter fan diameter, GE9X akan menjadi mesin jet terbesar yang pernah dibangun.
Meskipun mesin tersebut masih dalam pengembangan dan tidak akan berjalan dalam pelayanan sampai 2020, mesin jet terbesar di dunia tersebut telah mencetak komitmen pelanggan terbesar dalam sejarah GE Aviation.
Sampai saat ini, berbagai perusahaan maskapai penerbangan seperti Emirates, Etihad Airways, Lufthansa, Cathay Pacific, dan Qatar Airways telah berkomitmen untuk menggunakan 550 mesin GE9X senilai USD21 miliar (daftar harga Amerika Serikat).
Hebatnya, fakta bahwa tidak adanya pelanggan dari Amerika Serikat menandakan dan menegaskan bahwa realitas serta sifat ekonomi yang berubah dan telah meningkatkan bisnis GE secara global.
"Perkembangan bisnis kami sudah sangat jauh, memulai perusahaan dengan 70 persen bisnis yang diperoleh dari Amerika Serikat satu dekade lalu, menjadi sebuah perusahaan yang saat ini memiliki 65 persen bisnis di luar Amerika Serikat," ungkap Chairman dan CEO GE Jeff Immelt, dalam siaran persnya, Senin (20/1/2014).
Mesin GE9X adalah contoh sempurna dari keduanya. Di bawah kepemimpinan Immelt, GE telah banyak berinvestasi dalam pertumbuhan organik. Satu dekade lalu, GE selalu menghabiskan 2 persen dari pendapatan khusus untuk penelitian dan pengembangan (research & development).
Saat ini, GE menghabiskan 5 sampai 6 persen. Sebagai hasilnya, GE9X akan mencakup teknologi seperti pencetakan 3D, berbagai komponen yang terbuat dari bahan futuristik yang disebut Ceramic Matrix Composites (CMC), yang dapat beroperasi pada suhu yang lebih tinggi daripada paduan canggih lainnya, serta generasi keempat komposit karbon fan blades.
Bila nanti GE9X akan siap memasuki pelayanan, komposit ringan pada fan blades dari GE, yang sudah berada di dalam mesin GE90 dan GEnx, akan dapat memadai penerbangan selama 100 juta jam terbang. Hingga kini, tidak ada produsen mesin jet lainnya yang beroperasi dengan memiliki komposit fan blade seperti GE.
Selama dekade terakhir, GE telah meraih pendapatan tiga kali lipat dari pasar global dan tren tersebut sedang meroket secara cepat. Pada 2012, GE mencapai lebih dari US$ 1 miliar dalam pendapatan di 18 negara.
Tahun lalu, angka tersebut melonjak menjadi 24 negara, termasuk pasar berkembang seperti Aljazair, Turki dan Indonesia. "Jika saya hanya mengambil satu hal yang patut saya banggakan, hal itu mungkin adalah jejak global GE," pungkas Immelt.
(gpr)