Penuh Haru, Suasana Pemakaman CEO GE Indonesia Handry Satriago
loading...
A
A
A
JAKARTA - CEO General Electric Indonesia Handry Santiago meninggal pada Sabtu pagi (16/9/2023). CEO inspiratif ini meninggal akibat serangan kanker getah bening yang dideritanya.
Suasana haru mengiringi pemakaman Handry yang berlokasi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Pantauan MNC Portal di lokasi, jenazah Handry tiba di pemakaman sekitar pukul 16.00 WIB dan disambut haru oleh para keluarga ataupun kerabat yang sudah lebih dahulu di lokasi.
Pada prosesi pemakaman tersebut, juga terlihat sutradara sekaligus produser film, Mohammad Rivai Riza atau yang lebih dikenal dengan nama Riri Riza dan pegiat pendidikan sekaligus psikolog, yaitu Najelaa Shihab.
Pada kesempatan tersebut, Riri Riza juga mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang cukup concern di dunia pendidikan. Bahkan kontribusinya di dunia seni dan budaya juga cukup dikenang bagi Riri Riza.
"Dalam dunia kebudayaan juga Handry punya aktivitas yang sangat lengkap, karena menyelenggarakan beberapa pertunjukan, mendukung beberapa kegiatan kebudayaan, menerbitkan buku, buku-buku Handry itu buku buku yang cukup best seller di banyak periode saya terakhir," ujar Riri Riza di TPU Menteng Pulo, Sabtu (16/9/2023).
Senada, saudara kandung presenter Najwa Shihab, Najelaa Shihab, juga mengenang sosok almarhum yang cukup banyak berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia lewat berbagai inisiatifnya.
"Bang Handry selalu menunjukkan kepedulian yang luar biasa di dunia pendidikan, lewat inisiatif di sekolah.mu, sekolah rimba, banyak sekali pemikiran dan ide. Saya banyak belajar, Bang Handry menjadi sosok guru, tanpa terlihat menggurui," kata Najelaa.
Handry Satriago lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juni 1969. Merupakan seorang putra tunggal dari pasangan perantau Minang. Pada usia 17 tahun dia divonis menderita kanker kelenjar getah bening, sehingga membuatnya harus menggunakan kursi roda sampai akhir hayat.
Handry diketahui bersekolah di SMA Labschool Jakarta hingga meraih gelar Sarjana Teknologi Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1993. Dia kemudian melanjutkan studinya dan meraih gelar dual degree magister manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dan Universitas Monash pada tahun 1997.
Handry bergabung dengan GE pada tahun 1997 dan menjabat sebagai Manajer Business Development di GE International. Satu tahun kemudian, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan mengemban jabatan General Manager Industrial Lighting and Systems.
Baca Juga
Suasana haru mengiringi pemakaman Handry yang berlokasi di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan. Pantauan MNC Portal di lokasi, jenazah Handry tiba di pemakaman sekitar pukul 16.00 WIB dan disambut haru oleh para keluarga ataupun kerabat yang sudah lebih dahulu di lokasi.
Pada prosesi pemakaman tersebut, juga terlihat sutradara sekaligus produser film, Mohammad Rivai Riza atau yang lebih dikenal dengan nama Riri Riza dan pegiat pendidikan sekaligus psikolog, yaitu Najelaa Shihab.
Pada kesempatan tersebut, Riri Riza juga mengenang sosok almarhum sebagai pribadi yang cukup concern di dunia pendidikan. Bahkan kontribusinya di dunia seni dan budaya juga cukup dikenang bagi Riri Riza.
"Dalam dunia kebudayaan juga Handry punya aktivitas yang sangat lengkap, karena menyelenggarakan beberapa pertunjukan, mendukung beberapa kegiatan kebudayaan, menerbitkan buku, buku-buku Handry itu buku buku yang cukup best seller di banyak periode saya terakhir," ujar Riri Riza di TPU Menteng Pulo, Sabtu (16/9/2023).
Senada, saudara kandung presenter Najwa Shihab, Najelaa Shihab, juga mengenang sosok almarhum yang cukup banyak berkontribusi dalam dunia pendidikan di Indonesia lewat berbagai inisiatifnya.
"Bang Handry selalu menunjukkan kepedulian yang luar biasa di dunia pendidikan, lewat inisiatif di sekolah.mu, sekolah rimba, banyak sekali pemikiran dan ide. Saya banyak belajar, Bang Handry menjadi sosok guru, tanpa terlihat menggurui," kata Najelaa.
Handry Satriago lahir di Pekanbaru, Riau, pada 13 Juni 1969. Merupakan seorang putra tunggal dari pasangan perantau Minang. Pada usia 17 tahun dia divonis menderita kanker kelenjar getah bening, sehingga membuatnya harus menggunakan kursi roda sampai akhir hayat.
Handry diketahui bersekolah di SMA Labschool Jakarta hingga meraih gelar Sarjana Teknologi Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1993. Dia kemudian melanjutkan studinya dan meraih gelar dual degree magister manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen IPMI dan Universitas Monash pada tahun 1997.
Baca Juga
Handry bergabung dengan GE pada tahun 1997 dan menjabat sebagai Manajer Business Development di GE International. Satu tahun kemudian, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan mengemban jabatan General Manager Industrial Lighting and Systems.
(uka)