Pertamina tunggu kajian Bahana dan Danareksa
Rabu, 22 Januari 2014 - 16:25 WIB
Pertamina tunggu kajian Bahana dan Danareksa
A
A
A
Sindonews.com - PT Pertamina (persero) menunggu hasil kajian PT Danareksa Sekuritas dan PT Bahana Securities terhadap rencana akuisisi/merger PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dengan PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Pertamina (Persero).
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menuturkan bahwa perseroan yang dipimpinnya belum dapat mengambil keputusan sebelum kajian tersebut tuntas. Bahkan, Karen mengaku, internal Pertamina sendiri belum dapat mengambil keputusan sebelum kajian tersebut selesai.
“Sampai saat ini masih dibahas di Kementerian BUMN dan baru dipelajari oleh Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas,” tutur dia di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto menuturkan, keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Kementerian BUMN, sehingga Pertamina menunggu keputusan itu.
“Keputusan utama sepenuhnya berada di pemegang saham. Kita belum bisa berkomentar,” kata dia.
Sebelumnya diketahui pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN masih menunggu kajian Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities terhadap rencana akuisisi/merger dua perusahaan itu.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, penggabungan dua perusahaan milik negara tersebut untuk menghindari persaingan yang akan merugikan negara.
“Masa depan Indonesia bertumpu pada gas, bukan minyak lagi. Kekuatan BUMN energi harus disatukan. Karena kedua BUMN ini bersinggungan di bidang gas, bisa saja terjadi persaingan yang tidak menguntungkan bagi negara dan rakyat,” ujar Dahlan.
Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menuturkan bahwa perseroan yang dipimpinnya belum dapat mengambil keputusan sebelum kajian tersebut tuntas. Bahkan, Karen mengaku, internal Pertamina sendiri belum dapat mengambil keputusan sebelum kajian tersebut selesai.
“Sampai saat ini masih dibahas di Kementerian BUMN dan baru dipelajari oleh Bahana Securities dan Danareksa Sekuritas,” tutur dia di Jakarta, Rabu (22/1/2014).
Direktur Gas Pertamina Hari Karyuliarto menuturkan, keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan Kementerian BUMN, sehingga Pertamina menunggu keputusan itu.
“Keputusan utama sepenuhnya berada di pemegang saham. Kita belum bisa berkomentar,” kata dia.
Sebelumnya diketahui pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN masih menunggu kajian Danareksa Sekuritas dan Bahana Securities terhadap rencana akuisisi/merger dua perusahaan itu.
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, penggabungan dua perusahaan milik negara tersebut untuk menghindari persaingan yang akan merugikan negara.
“Masa depan Indonesia bertumpu pada gas, bukan minyak lagi. Kekuatan BUMN energi harus disatukan. Karena kedua BUMN ini bersinggungan di bidang gas, bisa saja terjadi persaingan yang tidak menguntungkan bagi negara dan rakyat,” ujar Dahlan.
(rna)
