Banyak rusak, kualitas jalan PU dipertanyakan
A
A
A
Sindonews.com - Banyaknya kerusakan dan lubang-lubang yang ada di jalan raya akibat hujan lebat dan juga banjir membuat Kementerian Keuangan mempertanyakan kualitas proyek jalan raya milik Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta Kementerian PU memberikan penjelasan kualitas proyek jalan raya, alih-alih mempertanyakan anggaran pembangunan jalan raya yang telah diberikan oleh Kemenkeu.
"Dicek lah bagaimana performa PU dan bagaimana kualitasnya. Menurut saya sih lebih pada kualitas projeknya itu sudah sesuai spesifikasinya atau belum," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Tetapi dia menolak anggapan bahwa Kementerian yang dipimpin oleh Djoko Kirmanto tersebut ditengarai melakukan mark up anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan raya yang telah diberikan dari Kemenkeu. "Saya nggak tahu kalau masalah itu," tandas Bambang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengungkapkan, pada anggaran tahun ini Direktorat Bina Marga yang mengurusi jalan mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp40 triliun, hampir separuh dari anggaran Kementerian PU.
Hermanto mengatakan, alokasi anggaran itu diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas jalan yang mendukung pusat-pusat pertumbuhan. "Lebih fokus lagi di situ ada tempat produksi untuk mendukung pemanfaatan kawasan, itu kita percepat," kata dia.
Dia menambahkan, kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas diprediksi menembus Rp200 triliun per tahun. "Setara dengan 2,9 persen Produk Domestik Bruto," pungkas Hermanto.
Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro meminta Kementerian PU memberikan penjelasan kualitas proyek jalan raya, alih-alih mempertanyakan anggaran pembangunan jalan raya yang telah diberikan oleh Kemenkeu.
"Dicek lah bagaimana performa PU dan bagaimana kualitasnya. Menurut saya sih lebih pada kualitas projeknya itu sudah sesuai spesifikasinya atau belum," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (24/1/2014).
Tetapi dia menolak anggapan bahwa Kementerian yang dipimpin oleh Djoko Kirmanto tersebut ditengarai melakukan mark up anggaran pembangunan dan pemeliharaan jalan raya yang telah diberikan dari Kemenkeu. "Saya nggak tahu kalau masalah itu," tandas Bambang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengungkapkan, pada anggaran tahun ini Direktorat Bina Marga yang mengurusi jalan mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp40 triliun, hampir separuh dari anggaran Kementerian PU.
Hermanto mengatakan, alokasi anggaran itu diprioritaskan untuk meningkatkan kualitas jalan yang mendukung pusat-pusat pertumbuhan. "Lebih fokus lagi di situ ada tempat produksi untuk mendukung pemanfaatan kawasan, itu kita percepat," kata dia.
Dia menambahkan, kerugian ekonomi akibat kecelakaan lalu lintas diprediksi menembus Rp200 triliun per tahun. "Setara dengan 2,9 persen Produk Domestik Bruto," pungkas Hermanto.
(gpr)