Kenaikan UMK picu kenaikan harga komoditas di DIY

Jum'at, 24 Januari 2014 - 14:24 WIB
Kenaikan UMK picu kenaikan harga komoditas di DIY
Kenaikan UMK picu kenaikan harga komoditas di DIY
A A A
Sindonews.com - Sejumlah komoditas pokok di DIY mengalami kenaikan pada paruh pertama Januari 2014. Secara umum sesuai siklusnya, terdapat sedikit tekanan terhadap harga-harga alias sedikit mengalami kenaikan.

Peningkatan harga tersebut berasal dari beberapa sumber, salah satunya karena Upah Minimum Kabupaten (UMK) terbaru sudah diberlakukan.

UMK di kabupaten/kota di Provinsi DIY mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya. Rata-rata kenaikannya berkisar 10-12 persen dibanding UMK 2013 lalu. Kenakan UMK tertinggi di Kota Yogyakarta dan Kabupate Bantul. Sedangkan kenaikan terkecil adalah UMK di Gunungkidul dan Kulonprogo.

Ketua III Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) DIY Arief Budi Santoso menjelaskan, dari sisi permintaan dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi sejalan dengan panjangnya liburan akhir tahun anak sekolah yang berlanjut sampai minggu pertama Januari 2014.

Dia menambahkan, dari sisi penawaran, dipengaruhi oleh pasokan beberapa komoditas pokok yang sedikit berkurang karena memasuki musim tanam. "Selain itu karena beberapa barang-barang pabrikan dan produk olahan lainnya harganya juga meningkat yang dipengaruhi kenaikan biaya produksi karena adanya kenaikan UMK dan pelemahan rupiah," jelas Arief, Jumat (24/1/2014)

Menurut dia, secara umum perkembangan harga-harga barang kebutuhan pokok terpantau masih relatif wajar. "Harga beberapa komoditas sedikit mengalami kenaikan antara lain beras, cabe, dan telur ayam broiler. Sementara untuk komoditas yang harganya turun, antara lain minyak goreng, bawang merah dan daging ayam," paparnya.

Walaupun pada paruh pertama terdapat tekanan terhadap harga-harga, namun pada pada paruh kedua bulan Januari diperkirakan harga-harga cenderung ke arah yang normal. Dengan perkembangan tersebut, inflasi kota Yogyakarta pada Januari 2014 diperkirakan akan berada pada kisaran 0,35-0,75 persen.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.9345 seconds (0.1#10.140)