Colorpak hanya buyback 24% saham
A
A
A
Sindonews.com - PT Colorpak Indonesia Tbk (CLPI) menyatakan hanya dapat membeli 24 persen saham yang beredar dari estimasi biaya yang dialokasikan perseroan sebesar Rp6 miliar.
Dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa perseroan telah menyiapkan dana Rp6 miliar untuk melakukan buyback terhitung sejak November 2013-Januari 2014.
Namun dalam realisasinya, perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri tinta cetak dan sejenisnya ini hanya berhasil mem-buyback 2,495 juta lembar saham senilai Rp1,43 miliar.
Perseroan melakukan pembelian saham pada harga terendah di level Rp540 pada 23 Desember 2013. Pada hari itu, perseroan membeli sebanyak 66,5 ribu saham senilai Rp35,91 juta.
Sedangkan harga buyback tertinggi Rp700 per saham pada 6 November 2013. Pada saat itu, perseroan membeli 50 ribu saham senilai Rp35 juta.
Sementara itu, perseroan banyak memborong saham pada 19 Desember 2013 dengan membeli 656,5 ribu saham pada harga Rp550 senilai Rp361,08 juta. Paling sedikit buyback dilakukan pada 2 Desember 2013 dengan membeli 5.000 saham pada harga Rp570 per saham senilai Rp2,85 juta.
Buyback saham ini dilakukan merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.
Dalam keterangannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) dijelaskan bahwa perseroan telah menyiapkan dana Rp6 miliar untuk melakukan buyback terhitung sejak November 2013-Januari 2014.
Namun dalam realisasinya, perusahaan yang bergerak di bidang usaha industri tinta cetak dan sejenisnya ini hanya berhasil mem-buyback 2,495 juta lembar saham senilai Rp1,43 miliar.
Perseroan melakukan pembelian saham pada harga terendah di level Rp540 pada 23 Desember 2013. Pada hari itu, perseroan membeli sebanyak 66,5 ribu saham senilai Rp35,91 juta.
Sedangkan harga buyback tertinggi Rp700 per saham pada 6 November 2013. Pada saat itu, perseroan membeli 50 ribu saham senilai Rp35 juta.
Sementara itu, perseroan banyak memborong saham pada 19 Desember 2013 dengan membeli 656,5 ribu saham pada harga Rp550 senilai Rp361,08 juta. Paling sedikit buyback dilakukan pada 2 Desember 2013 dengan membeli 5.000 saham pada harga Rp570 per saham senilai Rp2,85 juta.
Buyback saham ini dilakukan merujuk Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara Signifikan.
(rna)