REI: Kebijakan perumahan pemerintah tak tepat
A
A
A
Sindonews.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Realestate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan, pengembangan pembangunan kawasan perumahan dan permukiman semakin memburuk.
Menurut dia, hal itu terjadi lantaran berbagai kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah tidak sesuai dengan iklim usaha dan kenyataan di lapangan.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan perumahan di Tanah Air seringkali menemukan kendala, di mana kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera), Bank Indonesia, Badan Pertanahan Nasional sulit diterapkan di lapangan.
“Tidak tepat sasaran bahkan justru memperlambat pasokan perumahan itu sendiri,” kata Eddy di Hotel Luvansa Jakarta, Senin (27/1/2014).
Guna merespon hal tersebut, Eddy menuturkan, pihaknya tengah menyusun berbagai kajian dan masukan untuk pemerintah terkait pembangunan perumahan yang akan menghasilkan buku cetak biru REI. Tahun ini, REI juga akan melengkapinya dengan database perumahan nasional.
“Database ini penting karena karena Indonesia belum mempunyai database yang valid tentang pembangunan perumahan,” kata dia.
Eddy menyayangkan Kempera yang tidak mempunyai database perumahan nasional. Padahal menurut dia, database pembangunan perumahan sangat penting.
"Harusnya Kempera punya karena dengan demikian, kebijakan yang dikeluarkan nanti bisa terukur, sehingga hasilnya efektif,” ujar dia.
Menurut dia, hal itu terjadi lantaran berbagai kebijakan dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah tidak sesuai dengan iklim usaha dan kenyataan di lapangan.
Lebih lanjut dia mengatakan, pembangunan perumahan di Tanah Air seringkali menemukan kendala, di mana kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Perumahan Rakyat (Kempera), Bank Indonesia, Badan Pertanahan Nasional sulit diterapkan di lapangan.
“Tidak tepat sasaran bahkan justru memperlambat pasokan perumahan itu sendiri,” kata Eddy di Hotel Luvansa Jakarta, Senin (27/1/2014).
Guna merespon hal tersebut, Eddy menuturkan, pihaknya tengah menyusun berbagai kajian dan masukan untuk pemerintah terkait pembangunan perumahan yang akan menghasilkan buku cetak biru REI. Tahun ini, REI juga akan melengkapinya dengan database perumahan nasional.
“Database ini penting karena karena Indonesia belum mempunyai database yang valid tentang pembangunan perumahan,” kata dia.
Eddy menyayangkan Kempera yang tidak mempunyai database perumahan nasional. Padahal menurut dia, database pembangunan perumahan sangat penting.
"Harusnya Kempera punya karena dengan demikian, kebijakan yang dikeluarkan nanti bisa terukur, sehingga hasilnya efektif,” ujar dia.
(rna)