Harga ikan tambak di Semarang melambung

Senin, 27 Januari 2014 - 17:05 WIB
Harga ikan tambak di Semarang melambung
Harga ikan tambak di Semarang melambung
A A A
Sindonews.com - Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di perairan laut Jawa membuat para nelayan tidak bisa melaut. Akibatnya, pasokan ikan laut di pasar-pasar tradisional berkurang drastis, bahkan beberapa pedagang sudah tidak mendapatkan pasokan ikan.

Berdasarkan pantuan di beberapa pasar tradisional di Kota Semarang, para pedagang yang biasanya menjual ikan laut, jarang sekali ditemukan ikan seperti tongkol, layur, kakap, cumi dan beberapa jenis ikan laut lainnya.

Penjual rata-rata hanya menjual ikan-ikan hasil tambak, seperti patin, gurame, belanak, dan lele. Berkurangnya pasokan ikan laut dipasaran membuat harga ikan air tawar mengalami kenaikan hingga 30 persen.

Salah seorang pedagang di Pasar Bulu Semarang, Komyati mengaku sejak beberapa hari terakhir pasokan ikan laut dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tambak Lorok terhenti, karena tidak ada nelayan yang berani melaut.

"Kemarin-kemarin masih ada beberapa tapi sejak dua hari ini sudah tidak ada ikan laut lagi, karena nelayannya tidak berani melaut," ujar dia, Senin (27/1/2014).

Dia menjelaskan, dengan tidak adanya pasokan ikan laut harga ikan-ikan hasil tambak akhirnya melambung. Seperti ikan patin yang semula Rp17 ribu, kini menjadi Rp22 ribu per kg. Selain patin ikan bawal juga mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp13 ribu per kg, menjadi Rp16 -17 Ribu. Ikan bandeng lebih mahal lagi, yang semula hanya Rp13 ribu, kini menjadi Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.

Kenaikan paling tinggi terjadi pada udang, yang semula dijual dengan harga Rp20 ribu per kg, kini menjadi Rp35 ribu per kg. Akibat naiknya harga ikan hasil tambak dan hilangnya pasokan ikan laut membuat omzetnya turun drastis.

Biasanya pedagang asal Mijen Demak ini bisa menjual 20 kg ikan per hari, kini hanya menjual 10 kg. "Biasanya komplit semua jenis ikan ada, sekarang ini mau bagaimana lagi, kondisi cuaca juga tidak memungkinkan," katanya.

Selain harga ikan yang mengalami kenaikan, harga sayuran juga naik. Misalnya bayam yang semula satu ikat dijual dengan harga Rp2.000 kini naik menjadi Rp3.000. Naiknya harga sayuran ini akibat sawah milik petani ikut terendam banjir dan hampir 75 persen tanaman mereka rusak.

Harga lain yang juga mengalami kenaikan adalah beras yang semula Rp8.500 per kg menjadi Rp9.500 per kg. Sementara, harga telur mencapai Rp19.500 per kg, bawang merah Rp20.000 per kg, bawang putih Rp17.000 per kg, cabai Rp30 ribu per kg.

"Kenaikan harga dipicu karena pasokannya yang sepi akibat cuaca buruk dan banjir. Rata-rata kenaikan berkisar antara Rp500 sampai Rp10.000," kata Junaidi, pedagang di Pasar Rasamala Banyumanik.

Dia mengatakan, komoditi yang mengalami kenaikan paling tinggi adalah cabai dari sebelumnya Rp20 ribu per kg menjadi Rp30 ribu per kg.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6086 seconds (0.1#10.140)