Aswata ekspansi bisnis syariah targetkan premi Rp15 M
A
A
A
Sindonews.com - PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) mendirikan unit usaha syariah (UUS), Aswata Takaful untuk menggarap potensi asuransi syariah. Unit ini menargetkan dapat meraih premi mencapai Rp15 miliar di tahun pertamanya.
Direktur Utama PT Wahana Tata, Christian Wanandi mengatakan, di tahun pertama perseroan akan fokus dengan tiga sektor yaitu asuransi kebakaran, alat berat, dan kendaraan. Sementara kedepan perseroan juga menyiapkan izin penambahan beberapa produk untuk personal accident, marine and cargo, dan oil and gas.
"Kita menargetkan premi Rp15 miliar pada awal berdirinya Unit Usaha Syariah ini. Bulan depan kami akan urus izin tiga produk baru," ujar Christian dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (27/1/2014).
Dia menjelaskan, fokus utama saat ini di segmen kendaraan bermotor dengan total rencana kontribusi 60 persen. Sementara komposisi properti mencapai 30 persen dan alat berat 10 persen.
Hal ini dengan melihat potensi pertumbuhan industri otomotif di tahun ini. Sementara segmen alat berat dalam porsi kecil mengingat industri pertambangan masih akan terus berkembang di dalam negeri.
Ke depan, Christian mengatakan, akan terus meningkatkan modal anak usahanya tersebut sehingga bisa spinoff. Setidaknya rencana tersebut dapat terealisasi dengan modal mencapai Rp50 miliar. Dalam lima tahun ditargetkan UUS tersebut dapat berdiri sendiri.
"Apabila tidak ada kewajiban percepatan dari otoritas maka kami targetkan dalam lima tahun dapat spinoff," ujarnya.
Direktur Utama PT Wahana Tata, Christian Wanandi mengatakan, di tahun pertama perseroan akan fokus dengan tiga sektor yaitu asuransi kebakaran, alat berat, dan kendaraan. Sementara kedepan perseroan juga menyiapkan izin penambahan beberapa produk untuk personal accident, marine and cargo, dan oil and gas.
"Kita menargetkan premi Rp15 miliar pada awal berdirinya Unit Usaha Syariah ini. Bulan depan kami akan urus izin tiga produk baru," ujar Christian dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (27/1/2014).
Dia menjelaskan, fokus utama saat ini di segmen kendaraan bermotor dengan total rencana kontribusi 60 persen. Sementara komposisi properti mencapai 30 persen dan alat berat 10 persen.
Hal ini dengan melihat potensi pertumbuhan industri otomotif di tahun ini. Sementara segmen alat berat dalam porsi kecil mengingat industri pertambangan masih akan terus berkembang di dalam negeri.
Ke depan, Christian mengatakan, akan terus meningkatkan modal anak usahanya tersebut sehingga bisa spinoff. Setidaknya rencana tersebut dapat terealisasi dengan modal mencapai Rp50 miliar. Dalam lima tahun ditargetkan UUS tersebut dapat berdiri sendiri.
"Apabila tidak ada kewajiban percepatan dari otoritas maka kami targetkan dalam lima tahun dapat spinoff," ujarnya.
(gpr)